Bogor (20/3) - Yoyo merupakan ayah dari 4 anak suami dari Minah ini itulah sebutan bagi masyarakat Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor apabila hendak memanggil orang yang bernama lengkap Yoyo Suprapto yang sekarang berumur 47 tahun. Yoyo merupakan seorang petani yang menjadi panutan masyarakat Desa Cigudeg dalam bercocok tanam, tak jarang rekan seprofesi dengan nya sering mengajak berdiskusi tentang cara bercocok tanam yang baik dan benar.Menjadi seorang petani sebenarnya bukan lah satu-satunya profesi yang ia lakoni, tatapi dia juga memiliki warung kecil di depan rumahnya. Awal menjadi petani dia lakukan hanya karena dasar hobby saja dan tidak terlalu serius akan tetapi karena kebutuhan rumah tangga semakin banyak, penghasilan dari warung kecilnya itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, itu sebabnya Yoyo mulai bertani dengan serius dan telaten.
Tetapi siapa sangka penghasilan dari bertani yang sudah dia lakoni kurang lebih 20 tahun itu ternyata lebih menjanjikan dari pada warung kecilnya miliknya.
Dalam bercocok tanam Yoyo mengadopsi sistem rotasi dimana dari padi ke ubi hingga bengkoang di tanam secara bergantian, jadi dalam 15 bulan Yoyo dapat memproduksi 3 jenis tumbuhan yaitu padi, ubi, dan bengkoang dalam satu lahan atau tanah yang sama. “Awalnya sih saya tidak pernah kepikiran untuk memakai sistem rotasi ini, cuman karena curah hujan sekarang tak menentu makanya saya mencoba sistem ini,” ujar Yoyo.
Ternyata dengan adanya sistem rotasi ini sangat menguntungkan bagi pak Yoyo karena dengan sistem ini penghasilan Yoyo dapat bertambah 2 kali lipat dari yang sebelumnya hanya menanam padi saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H