Mohon tunggu...
Fatur Rahman
Fatur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan saya Fatur, saya adalah warga sipil yang punya ketertarikan akan dunia jurnalistik dan juga fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Roman

TENGGAT "Bagian 1 Titik Temu"

4 April 2024   22:06 Diperbarui: 4 April 2024   22:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima pagi seperti biasa alarem jam ku selalu berbunyi, membuat gemuruh seisi kamarku oleh suara yang sama sekali tidak ramah untuk didengar. Tubuhkupun terpaksa untuk terbangun walau mataku masih setengah terpejam. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhku dan juga berwudhu untuk mesucikan diri sebelum aku melaksanakan ibadah.

seberesnya aku melaksanakan ibadah, aku mengecek ponselku yang ternyata sudah penuh oleh pesan dari atasanku sedari malam tadi. Akupun sesegera mungkin membalas pesan-pesan dari atasanku itu sambil meminta maaf karena telat menjawab pesannya. Diapun membalas jawaban dari pesanku, dia berkata bahwa aku harus segera besiap-siap untuk pergi ke semarang untuk memperoleh informasi pada salah satu polisi yang telah berhasil menggagalkan aksi pemerkosaan kepada seorang psk yang hendak diamankan oleh oknum Polisi.

Setelah menerima pesan tersebut dari atasanku, tiba-tiba temanku menelfon dengan suara yang terdengar seperti orang yang baru saja bangun tidur.

"halo.Faad nanti malem kita otw ya ke semarang"

"oke, siap bro. Ehh kita mau berangkat jam berpa ?"

"jam 20:25 faad,Tapi lu harus datang lebih awal ya".

"oke kalau gitu, amanlah".

"jangat ngaret".

"Iya-iya".

akupun mulai besiap-siap mengemas barang-barang yang akan dibawa nanti malam, seperti kamera, actioncam, tripod, laptop dan juga notebook. Karena tugas ini diluar kota maka aku juga harus membawa persiapan baju ganti jikalau disana terjadi sesuatu yang tidak terduga, dan tak luput juga obat-obatan untuk berjaga-jaga jika tubuh ini merasa tidaknyaman, setidanya satu strip obat sakit kepala dan tiga atau empat sachet tolak angin saja sudah cukup bagiku.

Karena aku dan temanku berangkat malam hari, aku masih mempunyai banyak waktu untuk berada di rumah, Aku bisa melakukan banyak hal seperti menonton film, membaca buku, dan tentunya aku harus juga menyelesaikan pekerjaanku untuk menulis berita. Setelah beres berjuang menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline datang. aku berniat untuk menonton film, kali ini aku ingin menonton film "Laskar Pelangi" , sebenarnya film ini bukan film yang baru, tapi entah mengapa aku tidak peranah bosan walaupun menontonya berulang-ulang kali. Semangat mereka sang laskar pelangi selalu mebuat aku selalu semangat untuk mengejar mimpi-mimpiku walaupun aku tau jalan hidupku takan pernah sama seperti tokoh Lintang yang pintar juga punya mimpi yang tinggi namun harus berakhir ketika sang ayah meninggal atau seperti tokoh Ikal yang menjadi tongkat pennyambung cita-cita Lintang yang belum tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun