Pembentukan hubungan S-R dilakukan melalui latihan dan ulang-ulangan, dengan prinsip trial and error, coba dan salah.Teori belajar behavioristik ini digunakan untuk menunjukkan kepada siswa bagaimana mereka harus bereaksi dan menanggapi rangsangan tertentu. Penguatan yang kita berikan juga harus dilakukan secara berulang-ulang dan teratur untuk mengingatkan siswa tentang perilaku apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
Tanpa adanya hal ini, siswa akan lebih cepat mengabaikan respon yang sebelumnya mereka berikan karena hasilnya tidak menjadi kebiasaan.Â
Memberikan motivasi siswa secara terus menerus ke siswa juga merupakan bentuk penerapan teori ini, lho. Seperti sosok Ibu Muslimah dalam film Laskar Pelangi (2008) yang selalu mendukung kesepuluh siswanya agar tidak patah semangat meskipun sekolahnya cukup tertinggal dibanding sekolah yang lain.
Saat Lintang, salah satu siswanya, harus bekerja demi menghidupi keluarga, Ibu Muslimah pun terus memberikan penguatan positif berupa motivasi agar Lintang kembali ke sekolah. Dari dukungan yang diberikan, muncul respon yang baik dari Lintang di mana akhirnya ia melanjutkan sekolah.Jadi, perlu diperhatikan ya Bapak dan Ibu Guru, kalau pengulangan dan penguatan positif harus berjalan beriringan dalam penerapan teori belajar behavioristik, seperti yang dilakukan Ibu Muslimah ke siswa-siswanya.Â
Teori belajar behavioristik
Bapak dan Ibu Guru, seberapa sering memberi hadiah atau reward ke siswa?
Saat ada tugas atau menjelang ujian, biasanya hadiah akan kita tawarkan sebagai bentuk motivasi atau pujian agar siswa berhasil dalam belajar. Sebaliknya, kalau siswa ada yang tidak belajar sungguh-sungguh, sebagian dari kita cenderung untuk menghukum mereka.
Nah, hadiah dan hukuman yang kita berikan itu merupakan salah satu bentuk penerapan teori belajar behavioristik, lho.
Sadar atau tidak, kita sebagai guru sering menggunakan paham behaviorisme untuk membantu siswa mengembangkan diri, yang menjadi dasar untuk mengajarkan kedisiplinan belajar.
Apa Itu Teori Belajar Behavioristik?
Menurut teori belajar behavioristik, proses belajar terjadi karena adanya hubungan dari rangsangan dan tanggapan.