Mohon tunggu...
fatrisia
fatrisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis fiksi ringan sebagai hobi selingan. Ig @inifatrisia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Story About Us

20 Agustus 2024   17:17 Diperbarui: 20 Agustus 2024   17:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ternyata Didi punya selera humor yang bagus. Dia mampu membuatku tertawa. Setidaknya membuatku lupa bahwa aku sedang patah hati. Sarannya yang sok bijak itu kupraktikkan diam-diam. Aku bahkan mulai menjaga jarak dengan Rafiq.

"Kamu kok mulai jauhin aku?" tanya Rafiq suatu ketika.

"Jangan mutar balikkan fakta, deh. Kamu yang sebenarnya jauhin aku sejak dekat sama Vivian."

Rafiq menghela napas. "Tia aku mau jujur, aku nggak suka kamu mulai dekat dengan Didi."

Aku pura-pura mengernyit heran. Dalam hati tertawa dan berdoa semoga dia bersikap seperti itu karena mulai cemburu.

"Memangnya kenapa?"

Dia terdiam. "Engh ...."

"Btw hubunganmu sama Vivian gimana?" potongku.

"Nggak berjalan lancar. Dia udah punya pacar dan aku cuma jadi orang ketiga."

Aku cukup kaget. Pasti sakit. Siapa suruh menolakku secara tidak langsung waktu itu. Istilahnya sih, menolak aku yang pasti mencintai dia dan memilih orang lain yang belum tentu memberinya cinta sebesar yang aku punya.

Terhitung sudah beberapa pekan ini aku menjauhi Rafiq. Untungnya kami beda kelas sehingga sulit untuk bertemu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun