Mohon tunggu...
Fatria MeilaniS
Fatria MeilaniS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Unknow

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030004

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampung Naga dan Kearifan Lokal di dalamnya

25 Juni 2021   19:13 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:25 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disparpora.tasikmalayakab.go.id

Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga harus panggung, dan bahan rumah terbuat dari bambu dan kayu. Atap rumah pun harus terbuat dari daun nipah, ijuk atau alang-alang, dan lantai rumah harus terbuat dari bambu atau kayu. Dinding rumah terbuat dari bilik atau anyaman bambu dan anyaman sasag. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, sekalipun mampu untuk membangun rumah tembok atau gedung.

Jauh dari hiruk pikuk ibu kota, kearifan lokal yang ada di Kampung Naga tetap terjaga. Salah satunya yaitu memilih untuk tidak menyentuh teknologi dan listrik, padahal pemerintah sempat mengupayakan akses listrik tetapi ditolak. Masyrakat Kampung Naga ingin menjaga keaslian budayanya tanpa terpengaruh oleh kemajuan teknologi dan informasi di era saat ini. Hal utama yang menjadi prioritas adalah hidup dengan melestarikan adat nenek moyang. Masyarakat di Kampung Naga tidak tertarik sama sekali dengan beradaban modern.

Makna kesederhanaan telah melekat pada masyarakat Kampung Naga sebagai pedoman hidup, memilih hidup berdampingan dengan kesederhanaan adalah cara mereka. Menurut warga Kampung Naga, manusia akan menyadari bahwa dengan hidup secara beriringan bisa dapat mencegah manusia dari timbulnya kerusakan yang bisa berpotensi merugikan.

Dulu, masyarakat Kampung Naga sempat menutup diri dari kehidupan luar, tetapi kini mereka lebih terbuka terhadap kondisi luar dan mulai menerima wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga.

Penyebaran nilai-nilai budaya global berdampak besar pada tatanan budaya lokal. Tanpa disadari, Jawa Barat berpeluang menjaga, memperkenalkan, dan memanfaatkan aset atau warisan budaya bagi seluruh masyarakat.  Gaya hidup yang non-kompetitif sangat terlihat secara fisik. Rumah panggung yang dibangun sesuai dengan kontur tanah, dan ditopang oleh kerangka utama dari tiang-tiang kayu.

Bagi kalian yang membutuhkan tempat untuk menyepi, berkunjung ke kampung ini sepertinya tepat. Suasana kawasan yang eksotis, serta kekayaan adat budaya yang kaya dan beragam menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung. Kampung Naga juga merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun