Genderang perang sudah ditabuh, Piala Asia edisi ke-18 akan dimulai sesaat lagi. Turnamen bergengsi antarnegara seantero benua kuning tersebut akan diselenggakan di Qatar pada 12 Januari s.d. 10 Februari 2014.
Berbekal hasil minor saat menggelar ujicoba melawan Libya (0-4); (1-2); dan Iran (0-5), Timnas Garuda yang dilabeli sebagai Skuad paling muda (rata-rata 24,33 tahun) tergabung di grup D, bersama Jepang, Iraq, dan Vietnam.
Setelah 17 tahun absen di panggung sepakbola Asia, perjuangan skuad asuhan Shin Tae-Yong, akan dimulai pada Senin (15/01/2024) saat bersua dengan Singa Mesopotamia julukan Iraq di Stadion Ahmad bin Ali, Ar-Rayyan.
Dua bulan silam kedua tim saling bentrok di event Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kala itu, Timnas harus mengakui keunggulan Iraq di Basra dengan skor yang mencolok 5-1. Menariknya, disepanjang pertandingan tuan rumah hanya mencatatkan 5 shot on target yang kelimanya terkonversi menjadi gol.
Tercatat, Timnas Indonesia telah 12 kali bertemu dengan Iraq di kancah internasional, dalam 12 pertandingan Iraq lebih superior dengan mengkoleksi tujuh kemenangan berbanding dua milik Indonesia. Sisanya hasil imbang di tiga pertandingan.
Kemenangan pertama Timnas Garuda atas Singa Mesopotamia terjadi setengah abad yang lalu, tepatnya di ajang Kualifikasi Olimpiade Meksiko 1968, dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan Timnas Garuda.
Sedangkan pada Final Piala Kemerdekaan tahun 2000 yang digelar di Jakarta, Timnas Indonesia untuk kedua kalinya mengalahkan Irak dengan skor 3-0.
Timnas Irak yang saat ini menghuni peringkat 63 FIFA bakal mentas di Piala Asia 2023 dengan skuad terbaiknya. Jesus Casas, sang juru racik Singa Mesopotamia membawa 26 pemain untuk merebut kembali lambang supremasi tertinggi sepakbola Asia. Prestasi terbaik Irak adalah saat menjadi kampiun Piala Asia di tahun 2007.
Kali ini, Irak akan diperkuat beberapa pemain yang merumput di Eropa. Seperti pemain berbakat Amir Al Ammari yang mempunyai 20 caps internasional, Ali Al Hamadi pencetak satu gol saat Irak mengkandaskan Indonesia di Kualifikasi World Cup, dan sang "Rising Star" Zidane Iqbal yang absen dilaga resmi terakhir Irak.Â
Selang empat hari, di matchday kedua, Elkan Baggot dkk akan berjumpa dengan Vietnam. Laga panas adu gengsi tersebut akan tersaji di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha.
Diprediksi, pertandingan akan berjalan sengit, atraktif, sekaligus sarat emosi. Apalagi, ini merupakan pertemuan perdana Skuad Garuda kontra The Golden Stars Warrior di ajang Piala Asia sejak pertama kali bergulir 52 tahun yang lalu, dan menjadi salah satu dari lima match paling spesial di fase grup event empat tahunan ini.
"Indonesia dan Vietnam adalah dua tim yang tidak perlu diperkenalkan satu sama lain. Keduanya, sudah saling berhadapan di Asia Tenggara selama bertahun-tahun, memberikan kita beberapa pertandingan berkesan, yang terbaru di Semifinal Piala AFF 2022, ketika Vietnam menang dengan agregat 2-0. Namun, laga yang berlangsung 19 Januari ini termasuk dalam kategori spesial. Karena akan menjadi pertama kalinya dalam 52 tahun bahwa dua tim Asia Tenggara bertemu di Piala Asia." Dikutip dari laman resmi AFC Rabu (10/01/2024)
Dalam empat kali keikutsertaan di Piala Asia (1996, 2000, 2004, 2007), Skuad Garuda tidak pernah lolos dari fase grup. Sementara itu, prestasi terbaik Vietnam di Piala Asia adalah mencapai babak gugur quarter-final di tahun 2007 dan 2019.
Vietnam yang dinahkodai oleh Philippe Troussier akan tampil di Qatar dengan skuad yang agak pincang. Pasalnya beberapa "key player" seperti Dang Van Lam, Doan Van Hau, Bui Tien Dung, Que Ngoc Hai, Ng Thanh Chung, Ng Duc Chien, dan Ng Tien Linh dipastikan tidak bisa tampil karena cedera.
Kendati demikian, Pelatih berpaspor perancis ini tetap mempunyai kepercayaan dengan skuad Timnas Vietnam walaupun tidak diperkuat beberapa pemain kunci. Di laga pembuka, Quang Hai cs akan bentrok dengan Timnas Jepang.
Vietnam memiliki head to head lebih baik saat bersua dengan Indonesia. Dalam 5 laga terakhir Vietnam mengantongi 3 kali kemenangan dan dua sisanya berakhir dengan hasil imbang. Tentunya ini akan menjadi momentum Skuad Garuda untuk memutus hasil minor saat melakoni laga melawan Vietnam.
Di laga pamungkas, Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Jepang di Stadion Al Thumama, Doha. Rabu (24/01/2024). Tim Samurai Biru julukan Jepang merupakan tim tersukses yang tercatat sudah menjuarai gelaran Piala Asia sebanyak empat kali (edisi 1992, 2000, 2004, 2011) dalam 9 kali keikutsertaan.
Berdasarkan data statistik, Skuad Garuda memiliki rekor yang tidak terlalu buruk saat bertemu Jepang. Dalam 15 pertandingan melawan tim Samurai Biru, Timnas berhasil mencatatkan lima kali kemenangan, dua kali hasil seri, dan sisanya,8 pertandingan berakhir kekalahan.
Timnas Indonesia terakhir kali bersua Jepang di pertandingan resmi terjadi dalam kualifikasi Piala Dunia tahun 1990. Saat itu, Indonesia harus menyerah dengan skor 0-5.
Dalam sejarah, Timnas Indonesia mencatatkan kemenangan terbesar saat bentrok dengan Jepang di babak penyisihan Merdeka Games Malaysia 1968 di Stadion Perak, Ipoh. Saat itu, Indonesia berhasil mencukur Jepang dengan skor mencolok 7-0 yang mungkin mustahil untuk terulang kembali.
Kemenangan terakhir Timnas Indonesia atas Samurai Biru terjadi pada duel persahabatan di Gelora Bung Karno, Senayan (24/02/1981). Timnas Indonesia unggul 2-0 atas tamunya lewat kontribusi gol dari Bambang Nurdiansyah dan Berti Tutuarima.
Dibawah kendali pelatih lokal Hajime Moriyasu, Jepang menjadi unggulan pertama dalam gelaran event 4 tahunan ini dengan persentase sebesar 24,6%. Sementara, Indonesia bukan tanpa peluang, Opta Analyst merilis peluang Indonesia sebesar 0,2% dalam memenangi Piala Asia 2023.
Dalam 10 laga terakhir, Jepang mencatatkan "Win Streak" dengan memenangkan 10 pertandingan beruntun, mencetak total 45 gol (rata-rata : 4,5 gol/pertandingan) dan hanya kebobolan 6 (lima clean sheet).
Melihat statistik mentereng dari Jepang, tentu skuad asuhan Shin Tae Yong patut was-was. Pun, Jepang saat ini dihuni pemain-pemain elit klub Eropa, seperti Takehiro Tomiyasu, Ko Itakura, Wataru Endo, Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, Takefusa Kubo, Takuma Asano, dan Maeda.
"Tujuannya adalah babak 16 besar Piala Asia 2023. Jika kami mencapai 16 besar, kami akan fokus untuk melaju ke perempat final," ujar Shin Tae Yong
Melihat beberapa fakta dan realita, tentunya, sulit membayangkan Timnas Indonesia mampu keluar dari lubang jarum Grup D. Tetapi, jika melihat dari segala sesuatu yang pernah terjadi di pentas sepakbola dunia. Seperti Maroko yang tampil mengejutkan di World Cup, dan kisah-kisah luarbiasa lain dari tim non unggulan di event turnamen sepakbola, nampaknya tidak ada yang mustahil.
Semoga "Misi Berat" Tim Nasional Indonesia di Piala Asia 2023 Qatar membuahkan hasil yang memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H