Mohon tunggu...
Fatqiah arindacahyani
Fatqiah arindacahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - readmi

kalau kamu tidak bisa membuat orang bahagia setidaknya jangan membuat ornag itu sedih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Media Massa Berita Mudik Saat Pandemi 2021

30 April 2021   21:20 Diperbarui: 30 April 2021   21:36 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bisa dikatakan ini menjadi masalah yang dilihat oleh masyarakat yang ingin mudik. Lalu, ini naik pada tahap Make Moral Judgmenet dalam berita berjudul Soal Larangan Mudik, Satgas: Itu Harganya Nyawa, Harus Kita Hindari dimana pihak Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa mudik akan mengancam keselamatan dari orang yang mudik dan keluarga yang menunggu. Masyarakat dengan demikian diperingatkan bahwa larangan mudik ini dilakukan demi kebaikan bersama.

Terakhir, dalam tahap Treatment Recommendation, berita berjudul Cegah Pemudik, Bupati Sragen Imbau Lurah-lurah Buat Video Silaturahmi, yang secara tidak langsung menyarankan alternatif agar masyarakat tidak mudik dan hanya melakukan mudik secara online. Dengan demikian, masyarakat memiliki referensi atau acuan bagaimana mengganti tradisi mudik yang dulu dengan yang lebih aman dan efektif.

Media massa merupakan sumber informasi untuk mayarakat. Dapat dikatakan bahwa media melihat segala yang terjadi lalu menyusunnya sebagai informasi yang berguna bagi masyarakat. 

Mudik sendiri menjadi tradisi keagamaan yang dilakukan umat muslim untuk bertemu dengan keluarga dan merasakan momen lebaran yang selalu dilaksanakan setiap tahun. Momen ini tentu berbeda dalam tahun ini karena pada kondisi yang ada di Indonesia masih berada pada fase bahaya COVID-19. 

Media massa menjadi alat bagi pemerintah untuk membentuk budaya sehingga masyarakat memiliki pola pikir yang berbeda di masa pandemi untuk melaksanakan mudik. 

Berdasarkan pada analisis framing Robert N. Entman, terdapat empat fase yang menandakan bahwa ada framing dari media berita detik.com untuk mempengaruhi agar masyarakat tidak mudik. 

Terdapat empat berita dimana dari Define Problem sampai dengan Treatment Recommendation menghimbau agar masyarakatnya mematuhi aturan dan tidak melaksanakan mudik. 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa detik.com menjadi cara membentuk budaya yang baru di tengah masyarakat agar masyarakat patuh untuk tidak mudik dan memahami konsekuensi serta jalan keluar yang lebih baik.

Ditulis oleh Fatqiah arinda cahyani

Mahasiswa universitas muhammadyah Malang

Ilmu komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun