Alhamdulillah kita diberikan pekerjaan yang baik dan halal. Baik halal untuk memperolehnya dan halal dari wujud rezeki yang kita dapatkan. Setiap bulannya mendapatkan gaji yang lebih dari cukup untuk keperluan kita. Namun dari rezeki yang halal tersebut, terkadang masih ada saja rasa ketidakpuasan dari dalam diri kita. Selalu merasa kurang dan ada keinginan untuk menumpuk harta. Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut agar rezeki halal yang kita peroleh tetap menjadi rezeki yang berkah?
- Bersih
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah: 103
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ
Artinya: "Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kita agar mengeluarkan zakat yang bertujuan agar membersihkan jiwa, hati dan harta kita dari kecintaan yang berlebihan terhadap harta. Dan dengan zakat juga akan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati untuk mengembangkan harta kita yakni dengan beramal, infaq dan shadaqah. Terlebih lagi di 10 hari terakhir Ramadhan ini (walaupun dari awal Ramadhan sudah diperbolehkan untuk mengeluarkan zakat fitrah) kita diperintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kg beras (yang biasanya Kemenag mengeluarkan edaran apabila kadar zakat fitrah beras tersebut diuangkan), dan untuk yang memiliki kelebihan harta dan sudah mencapai nisab dan haulnya juga dianjurkan untuk mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
- Manfaat
Allah memberikan kita rezeki, namun bagaimana agar rezeki tersebut berkah? Dalam sebuah kata mutiara Arab disebutkan:
خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
Artinya: "sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu".
Allah memberikan kita rezeki, namun bagaimana agar rezeki tersebut tetap menjadi rezeki yang berkah? Kita diberikan rezeki berupa kendaraan, bisa kita gunakan kendaraan tersebut untuk bekerja, ke masjid, menimba ilmu dan ke tempat-tempat selain yang dilarang Allah SWT.Lalu bagaimana rezeki tersebut masuk kategori yang tidak bermanfaat? Allah memberikan kita mobil, namun hanya terparkir rapi di garasi karena takut kotor dan takut lecet, ibu-ibu membeli puluhan tas dan sepatu hanya dengan tujuan untuk mengoleksi dan terpajang rapi di etalase masing-masing. Perbuatan seperti itulah yang tidak bermanfaat, melainkan mubazir saja.
Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Surah Al-Isra: 27
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا