Di bawah pohon tua yang merunduk,Â
Akar-akarnya mencengkeram tanah, menahan waktu,Â
Daunnya bergemerisik, seperti bisikan masa lalu,Â
Yang hidup di antara hembusan angin dan senja yang merunduk.Â
Pohon ini, saksi bisu perjalanan kita,Â
Di bawah naungannya, cerita kita bersemayam,Â
Tentang tawa yang tak pernah kering,Â
Dan air mata yang jatuh seperti hujan di musim kemarau.Â
Setiap cabang dan rantingnya memeluk kenangan,Â
Dari pagi yang cerah hingga senja yang terbenam,Â
Di sini, kita duduk, berbicara tentang mimpi,Â
Tentang cinta yang tumbuh di antara bunga-bunga liar.Â
Angin malam membawa aroma tanah basah,Â
Menyentuh wajah kita dengan kelembutan,Â
Dan pohon itu, dengan segala keheningannya,Â
Mengajarkan kita bahwa segala sesuatu akan kembali ke tanah.Â
Di bawah pohon tua, cerita kita abadi,Â
Tertanam dalam akar, terlukis dalam daun,Â
Di setiap musim yang berganti,Â
Ada kisah yang terus hidup, bersemayam dalam setiap desah angin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H