Kini menggenggam rindu yang terurai diam.Â
Ibu duduk di pojok ruangan,Â
Menenun senyap dalam cahaya yang temaram,Â
Matanya menatap jauh ke waktu silam,Â
Di mana kenangan berpendar dalam kehangatan malam.Â
Lampu minyak terus menyala,Â
Seperti hati yang tak pernah padam,Â
Aroma tanah basah bercampur doa,Â
Menghantar rindu pada kampung halaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!