Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Dari Jalan Setapak

27 Desember 2024   22:24 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan setapak itu sunyi, 

Namun penuh dengan jejak langkah yang bercerita. 

Batu-batu kecil di bawah kaki, 

Menyusun kisah tentang perjalanan waktu yang tiada henti. 

Di tepi jalan, rerumputan tumbuh liar, 

Menyambut angin dengan kelembutan yang samar. 

Setiap daun yang berguguran adalah doa, 

Mengenang masa lalu, berharap pada hari yang akan datang. 

Di sini, di jalan setapak yang sederhana, 

Tak ada kebisingan dunia yang mengganggu. 

Hanya langkah kaki yang mengukir tanah, 

Dan hati yang belajar untuk bersyukur, meski dalam sunyi. 

Jalan ini tak pernah memaksa, 

Ia mengalir, mengajarkan kita tentang kesabaran. 

Setiap tikungan adalah rahasia, 

Setiap belokan adalah peluang baru yang menunggu. 

Sajak ini lahir dari perjalanan panjang, 

Dari setiap langkah yang ditempuh dalam hening. 

Jalan setapak mengajarkan kita, 

Bahwa kehidupan, meski penuh tantangan, selalu membawa kita pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun