Aku berlari dalam bayang-bayang masa lalu,Â
Setiap langkah terengah mengejar jejak yang hilang.Â
Waktu yang dulu ada kini menjadi misteri,Â
Seperti angin yang tak dapat kugenggam.
Matahari terbenam tanpa memberi ampun,Â
Menghanyutkan hari-hari yang tak pernah kembali.Â
Kenangan seperti awan di langit senja,Â
Bergerak cepat, meninggalkan aku di bawah.
Aku mengejar waktu yang telah pergi,Â
Dengan tangan kosong, hanya bisa merindu.Â
Namun dalam setiap detik yang berlalu,Â
Aku belajar menerima bahwa waktu tak pernah mundur.
Di setiap langkah, ada pelajaran yang datang,Â
Meski waktu hilang, jejaknya tetap ada.Â
Maka aku berhenti mengejar,Â
Karena aku tahu, waktu hanya bisa dihargai saat ia ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H