Tentang lelah yang larut, tentang harapan yang nyata.
Karpet menyapa telapak kaki yang dingin,
Seperti pelukan hangat yang tak pernah angin-anginan.
Segelas teh beruap di meja kayu tua,
Mengisi udara dengan aroma nostalgia.
Di sudut ruang tamu, hidup tak pernah tergesa,
Di sana ada waktu untuk berhenti dan merasa.
Bukan hanya tempat, tapi rumah bagi jiwa,
Sudut kecil, tempat damai tak pernah sirna.
Oh, teduhnya sudut ruang tamu ini,
Menenangkan hati yang gundah, meredakan beban diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!