Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimpi Yang Tak Terbuka

21 Desember 2024   11:53 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dilahirkan dari tinta dan kertas,

menyimpan mimpi dalam barisan kata yang jelas.

Namun kini, aku terkunci rapat,

di balik sampul yang tak pernah disambut hangat.

Setiap halaman memuat harapan,

 cerita tentang dunia, cinta, dan keberanian.

Tapi tak satu pun tangan menyentuhku,

aku hanya berdiam, merindu waktu.

Mimpi-mimpi ini mulai memudar,

seperti senja yang ditelan gelap sebentar.

Aku bertanya pada angin yang lewat,

 akankah ada yang membukaku, meski terlambat?

Aku bukan sekadar benda tak bernyawa,

aku adalah jendela, pelita, surga kata.

Namun jika tak pernah dibuka,

aku hanyalah mimpi yang mati tanpa suara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun