Langkah-langkahku melintasi waktu,
Namun tak satu pun yang tertinggal di tanah,
Seperti angin yang menyapa debu,
Jejakku hilang, lenyap begitu sudah.
Apa arti dari perjalanan ini,
Jika tak ada bekas yang dapat kulihat?
Seperti ilusi di batas mimpi,
Langkah-langkahku tak pernah lengkap.
Namun, di balik jejak yang tak kasat mata,
Ada cerita yang terus berputar,
Tak semua yang nyata harus terjaga,
Kadang yang hilang justru paling menggetar.
Jejak tak berjejak, namun terasa,
Dalam hati yang terus mengembara,
Mencari arti di antara kehampaan,
Menemukan makna di tengah kehilangan.
Tak semua langkah perlu meninggalkan tanda,
Kadang perjalanan hanya untuk jiwa,
Dan meski tak ada yang mengingat jejakku,
Aku tetap berjalan, tak perlu ragu.
Jejak yang tak terlihat oleh dunia,
Tetap hidup dalam setiap getaran rasa,
Di sana, di ruang yang tak terucap,
Aku meninggalkan diriku, tanpa perlu peta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H