Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelangi di Tenggah Cacat

14 Oktober 2024   03:38 Diperbarui: 14 Oktober 2024   05:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara awan kelabu yang menggantung,

Ada celah kecil tempat cahaya merayap,

Tak sempurna, langit tampak retak,

Namun dari sana, pelangi perlahan muncul.

Tak perlu langit yang biru tanpa cela,

Tak butuh matahari yang bersinar penuh,

Sebab di tengah hujan dan keretakan dunia,

Warna-warna indah tetap mampu bertemu.

Pelangi tak peduli pada badai yang berlalu,

Tak menunggu sempurnanya cakrawala,

Di tengah cacat dan gempuran waktu,

Ia tetap hadir, menyulam warna yang ada.

Apa artinya kesempurnaan tanpa celah?

Apa artinya hidup tanpa luka?

Karena justru dari patahan dan goresan,

Keajaiban pelangi pun dicipta.

Di tengah cacat, kulihat keindahan,

Warna-warni yang menari dalam ketidaksempurnaan,

Mengajarkanku bahwa meski dunia retak,

Keindahan selalu bisa bangkit dan bergerak.

Pelangi itu, di langit yang tak sempurna,

Mengajakku untuk tetap percaya,

Bahwa meski cacat merajut kehidupan,

Harapan tetaplah cemerlang, meski tak selalu genap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun