Di antara awan kelabu yang menggantung,
Ada celah kecil tempat cahaya merayap,
Tak sempurna, langit tampak retak,
Namun dari sana, pelangi perlahan muncul.
Tak perlu langit yang biru tanpa cela,
Tak butuh matahari yang bersinar penuh,
Sebab di tengah hujan dan keretakan dunia,
Warna-warna indah tetap mampu bertemu.
Pelangi tak peduli pada badai yang berlalu,
Tak menunggu sempurnanya cakrawala,
Di tengah cacat dan gempuran waktu,
Ia tetap hadir, menyulam warna yang ada.
Apa artinya kesempurnaan tanpa celah?
Apa artinya hidup tanpa luka?
Karena justru dari patahan dan goresan,
Keajaiban pelangi pun dicipta.
Di tengah cacat, kulihat keindahan,
Warna-warni yang menari dalam ketidaksempurnaan,
Mengajarkanku bahwa meski dunia retak,
Keindahan selalu bisa bangkit dan bergerak.
Pelangi itu, di langit yang tak sempurna,
Mengajakku untuk tetap percaya,
Bahwa meski cacat merajut kehidupan,
Harapan tetaplah cemerlang, meski tak selalu genap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H