Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merelakan Tanpa Air Mata

6 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 6 Oktober 2024   19:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak semua perpisahan butuh tangis,

Ada yang dilepaskan dengan senyum kecil,

Seperti daun gugur di musim luruh,

Ikhlas, meski tak lagi bersama angin.

Merelakan tak selalu berakhir perih,

Kadang ia hadir sebagai bentuk kasih,

Membiarkan yang kita cinta pergi,

Bukan karena kalah, tapi karena mengerti.

Air mata tak selalu bicara jujur,

Terkadang diam lebih punya makna,

Bahwa dalam keheningan,

Ada kekuatan yang tak perlu ditunjukkan.

Merelakan tanpa air mata,

Adalah bentuk cinta yang tertinggi,

Membebaskan, meski hati teriris,

Mengikhlaskan, tanpa harus menangis.

Di dalam dada, aku simpan kenangan,

Tanpa amarah, tanpa duka mendalam,

Karena ku tahu, cinta sejati tak butuh dimiliki,

Ia cukup dirasakan, meski dalam perpisahan yang sunyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun