Ada jejak yang tak terlihat oleh mata,
Namun terasa di hati yang rapuh,
Tangan lembutmu, ibu, mengukirnya,
Di setiap jalan hidup yang penuh liku.
Sejak pertama kali kau dekap aku,
Hingga langkah kecilku mulai berpacu,
Sentuhanmu adalah pelindung abadi,
Membawaku menuju dunia yang berarti.
Tanganmu tak hanya membelai,
Namun memberi kekuatan yang tak pernah layu,
Menghapus air mata di tengah badai,
Mengajarkan bagaimana untuk tetap teguh.
Jejakmu tersisa di setiap kenangan,
Di setiap malam panjang yang kau lewati tanpa tidur,
Menggendong impianku dalam pelukan,
Tanpa keluh, tanpa hirau akan lelah yang menyusup.
Kini, meski jarak memisahkanku darimu,
Aku masih merasakan jejak tanganmu,
Yang menuntunku, melindungiku dari jauh,
Menjadi cahaya dalam hidup yang penuh haru.
Tangan lembutmu, ibu, tak pernah hilang,
Meski waktu dan usia terus berlalu,
Jejakmu abadi di setiap detak jantungku,
Membuatku selalu merasa, aku tak pernah sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H