Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi yang Hilang

17 September 2024   16:33 Diperbarui: 17 September 2024   16:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkadang, diam adalah bahasa yang tersisa,

Ketika kata-kata tak mampu menjelaskan rasa.

Kita berdiri di persimpangan yang berbeda,

Namun kenangan tetap hangat, tak pernah pudar.

Ada ruang dalam hati yang tak bisa diganti,

Meski waktu terus menghapus jejaknya.

Kau adalah bagian dari perjalanan ini,

Sebuah cerita yang abadi dalam jiwa.

Meski kita tak lagi berjalan bersama,

Langkahmu tetap terasa di setiap detikku.

Mungkin kita tak ditakdirkan menyatu selamanya,

Namun cinta tak selalu harus memiliki untuk menjadi satu.

Dan di malam-malam sunyi,

Aku masih melihatmu dalam bintang yang bersinar,

Jauh, namun tak terjangkau,

Tetap indah, seperti mimpi yang tak pernah benar-benar hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun