Di beranda kenangan masa depan,
Kita duduk berdua memandang cakrawala,
Mengurai senyum dalam keheningan,
Menikmati senja yang tak pernah sirna.
Tiang-tiang tua berlumut hijau,
Menjadi saksi bisu perjalanan waktu,
Di sana kita berbagi cerita dan harapan,
Menyusun kenangan dalam setiap hembusan.
Ada kursi kayu yang setia menemani,
Mengayun pelan dalam damai yang abadi,
Di sana, kita berbincang tentang impian,
Menjahit masa depan dalam dekapan.
Di beranda ini, angin membawa pesan,
Dari masa lalu yang penuh kenangan,
Mengingatkan kita tentang perjalanan,
Yang telah ditempuh dengan penuh kesetiaan.
Lampu-lampu kecil menyala temaram,
Menerangi malam dengan cahaya lembut,
Seperti bintang yang menuntun jalan,
Menuju masa depan yang penuh harapan.
Di beranda kenangan masa depan,
Ada tempat untuk tawa dan tangis,
Setiap momen berharga tersimpan rapi,
Dalam album hati yang takkan pernah usang.
Denganmu, beranda ini bukan sekadar tempat,
Tapi panggung bagi setiap kisah cinta,
Di sini kita merangkai masa depan,
Dalam harmoni, dalam cinta yang sejati.
Beranda ini adalah cerminan jiwa,
Tempat kita menemukan kedamaian,
Di setiap sudutnya, ada jejak kita,
Menuju masa depan yang penuh kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H