Dalam kesunyian malam yang kelam,
Bayanganmu hadir menghampiri,
Mengisi ruang di hati yang hampa,
Membawa rindu yang tak pernah mati.
Setiap sudut rumah ini menyimpan,
Kenangan tentang langkah kecilmu,
Suara tawa yang kini menghilang,
Meninggalkan duka yang menggores kalbu.
Kau pergi meninggalkan jejak yang pudar,
Namun bayanganmu tetap setia,
Menghiasi setiap mimpi yang hadir,
Menyusuri lorong-lorong ingatan.
Dulu kau berlari dengan ceria,
Menghampiri pelukan hangat ibu,
Kini hanya bayangan yang tersisa,
Menjadi teman dalam setiap tangis sendu.
Setiap pagi terasa begitu kelabu,
Tanpa kehadiranmu yang menghidupkan,
Rumah ini terasa begitu bisu,
Menanti kembalinya cahaya kebahagiaan.
Waktu berjalan namun luka tetap menganga,
Rindu ini tak pernah pudar,
Setiap malam kugapai bayanganmu,
Namun kau tetap tak tergapai, nak.
Bayanganmu adalah kenangan abadi,
Tentang cinta yang tak pernah hilang,
Meski kau pergi jauh dari sini,
Hatiku tetap memelukmu dalam bayangan.
Setiap doa yang terucap,
Adalah harapan yang tak pernah padam,
Agar suatu hari kita bertemu kembali,
Menghapus bayangan dan menjadi nyata.
Hingga saat itu tiba,
Aku akan selalu menunggu,
Memeluk bayanganmu dengan penuh cinta,
Merindukan anakku yang pergi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI