Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah tanpa Tawa

12 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut rumah yang kini sunyi,

Hanya hening yang menyelimuti,

Tak ada lagi suara tawa riang,

Yang dulu mengisi setiap ruang.

Langit-langit kamar meratap pilu,

Menatap kosong tanpa canda ceria,

Setiap sudut membawa kenangan,

Tentang hari-hari penuh kebahagiaan.

Langkah kecilmu yang berlarian,

Mengisi setiap celah rumah ini,

Kini hanya gema di ingatan,

Menghantui dalam setiap sunyi.

Dinding-dinding berbicara sendiri,

Menyimpan cerita tentang tawa,

Namun sekarang hanya bisu,

Tak lagi menggemakan keceriaanmu.

Mainan-mainan teronggok sepi,

Menunggu sentuhan tangan kecilmu,

Mereka seakan tahu,

Bahwa keceriaan telah berlalu.

Setiap pagi terasa begitu lambat,

Tanpa kehadiranmu yang menyapa,

Rumah ini menjadi saksi bisu,

Kesedihan yang tak terucapkan kata.

Heningnya rumah tanpa suara tawa,

Adalah kesedihan yang mendalam,

Merindukan setiap detik bersamamu,

Menanti kembalinya canda riangmu.

Namun meski sepi menghampiri,

Kenangan tentangmu tetap abadi,

Menjadi pelita dalam kegelapan,

Hingga suatu saat kita bersama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun