Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sinar Matahari

24 Januari 2024   19:54 Diperbarui: 24 Januari 2024   20:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar matahari, penyinari dunia,
Menyapu gelap, membawa terangnya.
Di ufuk timur, dia bangkit bersemayam,
Memulai tarian cahaya, membangunkan alam.

Gelombang keemasan melintasi awan,
Merambah langit, menyapu malam perlahan.
Dalam peluknya, dunia terungkap,
Sinar matahari, senyum yang tak terganti.

Warna jingga melukis langit pagi,
Seperti lukisan indah yang tak terbandingi.
Menyapu kota, desa, hutan dan lautan,
Sinar matahari, peluklah dunia ini.

Kehangatan menyentuh bumi yang kedinginan,
Embun pagi menyingsing, memberi salam.
Sinar matahari, seakan penyair pagi,
Mengukir puisi kehidupan di setiap tanah.

Dia meluncur dengan gemulai,
Menyinari setiap sudut dunia dengan gagah.
Sinar matahari, saksi bisu keindahan,
Mengajar kita tentang siklus dan perubahan.

Namun, jangan lupa, di balikmu ada senja,
Sinar matahari, pergilah sesaat pun nanti.
Namun, janjimu tetap abadi,
Esok akan kembali, membawa harapan di hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun