Imam Ibnu Hajar menukil maqalah para ulama mengatakan, "Membaca shalawat merupakan bukti kecintaan kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam, dan cara untuk mengagungkan beliau.
Pada hakikatnya orang yang membaca shalawat adalah orang yang mendoakan dirinya sendiri karena selama kita mau bershalawat kepada Nabi, maka Allah akan membalas pahala shalawat kita.
Pada hakikatnya shalawat juga merupakan salah satu bentuk dzikir (mengingat) Kala kita mencintai sesuatu, maka kita akan banyak-banyak menyebutkannya."
Syaikh 'Abdul 'Aziz Al-Dabbagh memperkuat argumen ini, "Sebenarnya Allah tidak mensyari'atkan shalawat agar manfaatnya kembali kepada Nabi. Namun agar manfaatnya kembali kepada hamba itu sendiri.
Sebenarnya kitalah yang lebih membutuhkan shalawat daripada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam. . Kita membutuhkan shalawat sebagai wasilah (perantara) . Doa yang kita panjatkan belum akan terkabul dan masih tergantung di langit, sampai akhirnya kita menyisipkan shalawat dalam doa kita. Kemudian barulah doa tersebut diangkat ke langit
Semoga keselamatan senantiasa tercurah pada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, dan semoga kita termasuk umat yang diperkenankan bersama beliau dalam jannah-Nya, aamiin
#Demak,07052021