Allah berfirman dalam QS Al Hasyr:18,
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ramadhan adalah bulan ibadah. Siang harinya diisi dengan puasa, tilawah, sedekah dan amalan shalih lainnya. Malam harinya ditegakkan dengan qiyamul lain serta memperbanyak tilawah, dzikir, doa dan istighfar.
Keseluruhan malam bulan ramadhan adalah waktu-waktu yang diistimewakan Allah. Terlebih istimewa lagi pada sepertiga malam yang terakhir (di waktu sahur). Teristimewa lagi pada sepuluh hari terakhir bukan ramadhan. Di mana di antara waktu tersebut ada malam lailatul qodar. Ibadah yang dilakukan pada malam itu timbangannya jauh lebih baik daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan.
Memang berat rasanya, ketika banyak orang terlelap dalam tidurnya, kemudian kita bangun untuk mengambil air wudhu, lalu sholat atau tilawah (membaca) al-qur'an demi mengharap keridhoan dan pahala dari Allah.
Namun, jika kita sudah membiasakan diri bangun di malam-malam spesial tersebut, maka kita tak akan pernah kesulitan lagi dan justru akan sangat merindukan momen-momen berdekatan dengan Allah dalam jarak terdekat di malam-malam penuh keberkahan tersebut.
Allah berfirman dalam QS Mulk:2,
(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antaramu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Ayat ini mengisyaratkan ahsanu 'amalan, amal terbaik bukan amal terbanyak (aktsaru 'amalan). Karena yang banyak belum tentu baik (ahsan). Dan amalan yang baik akan semakin baik bila dilakukan terus menerus.
Al-Fudhail bin 'Iyyadh rahimahullah berkata tentang firman Allah "ahsanu 'amalan" adalah yang amalannya paling ikhlas dan paling benar.
Suatu amalan tidaklah diterima oleh Allah kecuali amalan itu dilakukan secara ikhlas dan benar. Yang dimaksud dengan "ikhlas" adalah apabila ditujukan hanya kepada Allah. Dan yang dimaksud dengan "benar" adalah apabila amalan itu sesuai dengan sunnah (tuntunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam)."