3). Pubertas dini juga dapat menempatkan anak pada resiko aktivitas seksual yang lebih awal dibandingkan dengan mereka yang matang tepat waktu atau terlambat. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak perempuan juga lebih aktif secara seksual ketika mereka berkembang lebih awal. Selain itu, aktivitas seksual dini sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kehamilan pada anak dan remaja. Dan ini sangat berresiko bagi ibu dan bayinya karena usia ibu yang terlalu muda belum siap secara fisik dan mental untuk mengurus  bayinya dan berrumah tangga.
4). Terjadi fase kebosanan pada usia dewasa sehingga mereka berperilaku childish (kekanak-kanakan) karena masa kanak-kanaknya belum tuntas
Lalu.... apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah anak dewasa sebelum waktunya? Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini, di antaranya dengan cara:
a. menerapkan pola pengasuhan demokratif, menjadi orangtua sekaligus sahabat bagi anak-anak, membiasakan mereka terbuka dalam berbagi cerita.
b. mengontrol dan mendampingi anak-anak dalam penggunaan gadget dan media yang ada.
c. memfasilitasi anak-anak agar dapat melatih ketrampilan fisik  anak dengan kegiatan yang positif
d. menyediakan buku-buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak
e. memilihkan lingkungan yang positif dan kondusif bagi anak
#Demak,21112020
Referensi:
Psikologi Perkembangan, Hurlock