Mohon tunggu...
Fatmah NurulPertiwi
Fatmah NurulPertiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Middle-ground

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ketika Mereka Hadir: "Aku Lupa Caranya Bahagia" dan Perasaan Damai Perlahan Meninggalkanmu

7 November 2020   14:59 Diperbarui: 7 November 2020   15:27 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Karolina Grabowska on Pexels

Mindfulness adalah keterampilan untuk melakukan fokus atau kesadaran penuh dengan melakukan penerimaan tanpa penilaian di mana pikiran, perasaan, dan tubuh kita berada pada saat ini atau living in the present

Cobalah untuk menghabiskan waktu sendiri! Duduk, lihat dirimu, fokus, dan tanyalah baik - baik, seperti salah satu kalimat di buku NKCTHI, "Nafas sebentar, apa sih yang dikejar?", "Apa yang sebenarnya kamu butuhkan?", seperti salah satu lirik yang ditulis oleh Hindia "Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang?", dan satu pertanyaan remeh-temeh yang sering saya tanyakan pada diri saya, "Kapan terakhir kali kamu bengong?"

Selama ini kita dituntut untuk juggling dari satu tugas ke tugas yang lain, dari satu tongkrongan ke tongkrongan yang lain, berulang dari pagi ke malam dan boom kita seperti sudah bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok dan kemudian. 

Coba kita ingat - ingat, apakah kita kompetitif pada diri sendiri? Seperti "we can take all the responsibilities". Ketahuilah bahwa ketika kamu merasa hampa dan kosong, sadarlah bahwa sinyal tersebut hadir bukan tanpa sebab. Ia hadir untuk memberimu "alarm" bahwa dirimu perlu jeda. 

Dirimu perlu menepi. "Jiwa" yang ada dalam dirimu perlu hidup kembali. Pikiran, perasaan, tubuh, dan apa yang mungkin kita sebut "jiwa" perlu adanya keselarasan.

Peran Mindfulness 

Menurut Didonna dan Gonzales, mindfulness memiliki manfaat dalam hal mengatasi perasaan kosong dan hampa, diantaranya;

Sebagai strategi yang anti penghindaran

  • Adanya proses Decentering (kesadaran yang diperoleh bahwa pikiran hanyalah pikiran, bukan fakta)
  • Regulasi diri akan atensi
  • Proses penerimaan
  • Proses melepaskan
  • Adanya proses Not Striving (sikap dimana kita merasa bahwa tidak ada yang perlu kita raih, merasa cukup dan membawa perhatian pada diri kita sendiri)
  • Membantu mengidentifikasi dini tanda - tanda kekosongan
  • Membantu terhubung dengan perasaan kosong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun