Oleh: Fatma Elly
apakah yang tak terjadi di negeri ini
musibah datang berganti
bahkan di belahan dunia sana
bukankah derita saling menyapa
sengsara banyak menghampir
gempa tsunami…
menggoncangkan tanah
meluluhlantakkan bumi tempatnya berpijak
menghancurkan rumah pribadinya berpesta..
banjir bandang menghadang
ia tak bisa bertandang
aneka penyakit membuatnya sulit
terhimpit di atas berbagai sakit…
sarangnya sang penyakit rumit
gunung api meletus!
awan panasnya…jadikan hangus
di atas kelabu hitam
warna keringnya yang mematikan…
material vulkaniknya mengguyur mengubur
semburan lumpur panas Sidoarjo …
ragam penyakit, kecelakaan kereta api
gempa wasior
letusan gunung berapi
tsunami
berbagai peringatan atas perilaku melampaui batas
tak pernah digubris
palagi membuat hati meringis tangis
begitulah manusia
suka lupa…melupa..
bencana datang bertubi
tak mengusik hati..
buta di matanya, tak melihat tanda..
pekak di telinganya, tak membuat engah
semua musibah melanda, tak diambil peduli
katanya..hanya..;
ah.. itu kan biasa..
fenomena alam..
pergeseran lempeng,
perubahan iklim,
cuaca ekstrim,
kenapa mesti dihebohkan...?
merekapun terus berlari
kembara di belantara kemaksiatan diri
hingga ajalpun tiba
kesempatan itupun tiada lagi
terlambat tobat
azab itu datang mendera (QS 39:54-55)
dijemput kebenaran..
matanya terbelalak
terbahak tawanya… sirna
di atas tontonan tragedi kemanusiaan kezaliman
yang sering dilakonkan
di balik ketakutan yang mencekam..
tubuhnya gemetar
rona putih pucat mendekam, sesalnya tak berkesudahan…
duhai Tuhanku..
kembalikan aku ke dunia
niscaya kan kuperbuat kebaikan...
dusta
pendusta
itu hanyalah dusta!
seandaipun dikembalikan ke dunia..
pendusta selalu berbuat hal yang sama...
dusta dan kedustaan...
terulang lagi…, tak juga henti
jangan sekali-kali meyalahkan zaman
ia hanya penanda
orang-orang di belakang senjatanyalah..
yang pongah berlaga
mengobrak-abrik kebaikan
menjungkarbalikkan kebenaran
demi kesenangan semu menipu daya..
penuhlah neraka dengan segala keingkaran
buta di matamu tak melihat
pekak di telingamu tak mendengar
beku di hatimu tak merasa..
mengubur dirimu terkubur
dalam kubur-kuburmu yang gersang…
tiada sesuarapun kan kumandang… (QS 35:19-22)
kemana nian akal sehat yang Dia berikan
yang menanda lebih atas makhluk ciptaan..
hanguskah dibakar ingin?
nafsu rajamu kau jadikan tuhan QS5:48, QS 38:26, QS 45:23, QS 25:43)
di penjara hutanmu, menjadikanmu seperti hewan
bahkan…
lebih buruk lagi..
dan Allah menimpakan kemurkaan-Nya
kepada orang yang tidak mepergunakan akal pikirannya..! (QS 10:108)
tumpul di ketumpulan, rusak di kerusakan
lebur di keleburan, mati...!
ya...
mati...!
jasad rohanimu tak berarti
itulah perolehannya...
tempat kekal sejatimu..
Jahannam…. ya...Jahannam … ! (QS 7:179)
yang terkena musibah
merasa aman di atas pemaafan...
'amiin.. ya Rabbal 'alamin..
wallahu a'lam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI