Ini dimulai dari cerita adik saya, yang masih duduk di kelas 12 SMA. Ia mengatakan bahwa dia dan beberapa teman sekelasnya berencana untuk mengikuti lomba literasi online. Namun ada 1 atau 2 orang teman yang membuat puisi melalui bantuin AI.
Ini lomba lho! Pikir saya. Kenapa mereka bisa-bisanya terpikir untuk mengikutkan puisi yang dibuat robot untuk lomba?
Reaksi saya itu ditanggapi adik saya dengan santai. "Biasa itu mah. Banyak yang menang lomba karya tulis gara-gara AI kok."
Shock bukan kepalang saya. Karena penasaran, akhirnya saya menantang chatgpt untuk menulis sebuah puisi berjudul Ibu. Hasilnya sangat mengejutkan. Saya menyalinnya disini tanpa mengubah kata-katanya sedikitpun.
Ibu
by Chatgpt
Ibu adalah mentari yang tak pernah padam,
Sinarnya hangat, tak pernah kelam,
Mengusir gelap, menghapus dendam,
Membawa cinta dalam setiap salam.