Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Paling Logis Mengapa Mukjizat Nabi Muhammad Adalah Al-Quran

25 Desember 2024   10:36 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai muslim pertanyaan ini dulu sangat sering dilontarkan anak sebaya saya di tempat ngaji bahkan sekolah umum, namun tidak ada jawaban memuaskan yang kami dapat. Guru dan kyai hanya akan menjawab seadanya, esperti "Ya memang itulah mukjizat beliau" atau "hanya Allah yang tahu" atau "supaya kita A, B dst..."

Saya selalu penasaran, kenapa Rasulullah diberi mukjizat yang tidak keren. Seperti membelah lautan, dimakan paus masih hidup, tahan api, atau menghidupkan orang mati. Sesekali saya waktu masih kecil juga merasa kasihan pada Rasulullah, tugasnya sangat berat tetapi malah berumur pendek, ditambah lagi beliau tidka bsia baca tulis. Kalo dipikir sekilas dalam benak anak-anak, saya akan berpikir bahwa Allah tidak adil pada Nabi Muhammad, belum lagi mukjizatnya tampak biasa saja, yaitu sebuah buku.

Namun ketika saya dewasa dan hidup dalam hingar bingar kemampuan tekhnologi yang sangat pesat. Informasi didapat begitu mudahnya, saking mudahnya data-data negara sampai dijual dengan harga yang sangat murah meriah ke luar negeri. Informasi dibajak oleh hacker-hacker, dikumpulkan, lalu dikomersilakn tanpa izin. Bahkan saya pernah dengar bahwa nantinya dimasa depan (mungkin dunia yang saat ini kita tinggali sudah bisa disebut masa depan), perang fisik akan semakin berkurang. Karena seluruh negara di dunia ini akan memiliki metode perang baru, yaitu PERANG INFORMASI (DATA). Sejujurnya ini terdengar mewah sekali dalam pikiran saya. Namun saya belum tahu bahwa betapa berbahanya ini, karena rupanya tidak hanya fisik, perang data adalah perang mental.

Kemajuan teknologi semakin berkembang pesat, revolusi industri, penemuan ilmuwan, sastrawan dan buku-bukunya yang tersisa, peninggalan bangsa muslim, Romawi, Yunani, Eropa, semuanya dibahas, sampai pada penjajahan, cerita umat Kristen, atau perkembangan peradaban, kesetaraan gender, sampai pada kisah-kisah sejarah tersembunyi di dunia ini. Semuanya seolah jadi makanan di internet yang bisa kita konsumsi sehar-hari. Dulu, informasi di Wikipedia sudah yang paling mewah, Facebook jadi sosial media paling canggih, tempat orang-orang berkenalan, berjualan, share apapun, lalu munculnya blog-blog informasi yang dikelola perseorangan maupun lembaga, resmi dan tidak resmi. Muncul akun-akun official dari suatu institusi, apapun jenis institusinya mulai dari pendidikan, politik, waralaba, nirlaba. Internet adalah pusat Informasi dari yang semua ingin kita ketahui di dunia ini. Bahkan tentang diri kita sendiri, kadang kita bertanya pada chatgpt atau AI.

Manusia adalah tempatnya penasaran pada segala hal. Bagaimana traktor bekerja, bagaimana gravitasi ditemukan, bagaimana cara menanggapi orang marah, bagaimana cara cepat pintar, mengapa bumi itu bulat, mengapa semua orang memiliki kesadaran, mengapa langit itu biru, mengapa ada yang namanya black hole di angkasa. Bagaimana dan Mengapa.

Jadi apa hubungannya hal ini dengan Alquran sebagai mukjizat Rasulullah?

Mari kita mulai analogi dari hal yang paling bisa kita pahami. Yaitu dari seorang seniman, lebih tepatnya seorang sastrawan (penulis). Jika kamu menyadari, berapa banyak arsip, dokumen, foto, tulisan yang dapat diselamatkan dari masa lalu? Peninggalan seperti arca, artefak, prasasri, naskah kuno, semua tulisan yang ditulis dalam media-media kasar, karena tidak ada alat untuk mengambil pada masa lalu, jadi kita hanya bisa percaya dari apa yang ditinggalkan melalui tulisan.

Penemuan ilmuwan penting juga diarsipkan dalam dokumen tertulis, buku-buku penelitian seperti aljabar, catatan medis zaman dahulu, strategi perang, catatan luar angkasa, satelit, ilmu astronomi, ilmu tanah bahkan surat tertulis dan memo singkat dari atasan ke bawahan, dari ayah ke keluarga, dari ibu pada anak, dari prajurit pada orang yang ditinggalkan. Semua informasi yang kita dapat di internet saat ini, sejatinya dari peninggalan arsip-arsip lama yang memiliki dokumen yang berumur lebih tua dari kakek nenek kita. Semakin informasinya sedikit, semakin misterius, semakin orang-orang penasaran untuk mengetahui kebenarannya.

Diantara semua profesi tersebut, semuanya membutuhkan arsip dokumen tertulis untuk meninggalkan sejarah agar generasi masa mendatang tetap bisa belajar. Dan diantara semua profesi penting di dunia ini, yang paling banyak meninggalkan catatan tertulis berupa buku adalah sastrawan.

Kamu pernah dengar, jika kamu mencintai seorang sastrawan kamu akan abadi dalam sebuah buku? Karena sang sastrawan begitu mengasihimu, mencintaimu dan ingin membuat kisah dirimu dalam sebuah catatan spesial, yaitu buku yang tidak bisa hilang keberadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun