Lewati emosi-emosi tersebut dengan brainstorming dan pengimajinasian lalu hidupkan melalui diksi, kemudian tulis apa saja yang lewat dari otak kamu pada bentuk tulisan-tulisan. Jikalau terlihat rancu dan klise, tak apa. Lakukan terus agar kamu bisa memvalidasi emosi kamu sendiri. Semakin peka terhadap emosi diri sendiri, maka semakin tinggi sense terhadap seni, tidak hanya sense menulis namun juga semua hal di sekeliling kamu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI