Menurut saya ada dua karakter yang tidak bisa lepas dari penyakit merasa spesial, yaitu psikopat dan sosiopat. Dua jenis ini tentunya sangat menyeramkan. Psikopat merasa dirinya spesial, karena kebanyakan dari mereka memang cerdas, entah secara emosional ataupun logika, begitu juga dengan sosiopat yang memandang orang lain seolah dia adalah tokoh utama dari segala hal, dan merasa semua orang, materi, dan kehidupan hanya berotasi padanya. Bisa dibilang psikopat dan sosiopat secara lahiriah telah memiliki penyakit merasa spesial. Lalu dimanifestasikan dalam bentuk-bentuk yang orang lain tidak bisa diterima. Mulai dari membunuh, merampas secara kasar maupun halus, bahkan memanipulasi. Hal itu dikarenakan mereka serta merta berpikir bahwa nalar semua orang tidak akan pernah bisa menyamainya. Tidak lebih dari figuran yang ada untuk dirinya.
Wah, saya jadi bicara kemana-mana ya. Maaf, maaf hehe. Intinya sama beropini, kalau sifat 'Merasa spesial' bisa tumbuh perlahan bahkan kadang kita sendiri tidak menyadarinya. Kadang merasa paling pintar, paling kaya, paling oke, paling jos, sedangkan yang lain gak ada apa-apanya. Sehingga kita dengan percaya dirinya memanfaatkan, memanipulasi dan merugikan orang lain dengan cara-cara yang menurut kita benar, atau kadang malah merasa hal itu harus dilakukan.
Karena itulah, kita harus berhati-hati, agar tidak terlena dengan nikmat yang diberikan Tuhan. Selain itu inferioritas yang berlebihan juga akan membawa pada perangai buruk yang berakhir selalu menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Karena penyakit merasa spesial lama-lama akan mengambil alih karakter dan mencuci otak kita, dengan halus dan perlahan.
Semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat buruk dan semoga kita menjadi pribadi yang makin lebih baik setiap hari. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H