Faktor di atas adalah masalah inferior dalam diri seseorang. Ya, itu bisa saja terjadi. Terutama jika memiliki mental trauma tertentu, seperti sering dikatain jelek dari kecil, sering ditertawakan salah satu bagian tubuh, dan faktor-faktor pikologis lainnya.Â
Saya sendiri merasa tidak good-looking saat berfoto, saya merasa kalau teman-teman saya itu cantik-cantik dan cuma saya yang jelek, pokoknya langsung minder deh kalau foto bareng.Â
Dulu pas masih sekolah, SD, SMP bahkan SMA, banyak tetangga yang membandingkan saya dengan saudara-saudara saya yang cantik dan ganteng.Â
Padahal orang tua saya tidak pernah membandingkan anak-anaknya. Itu membuat saya tertekan dan tidak merawat tubuh saya sendiri. Bahkan saat menulis ini pun saya masih memiliki beban mental tersebut, seperti tidak merasa cantik, apalagi saya perempuan.
Namun meski alasan-alasan tekanan mental di atas, mungkin saja seseorang tidak suka difoto  karena faktor di bawah ini:
1. Merasa tidak ada manfaatnya (unfaedah)
2. Buang-buang waktu, tidak penting
3. Foto hanya disimpan untuk diri sendiri, tidak untuk di post di sosmed
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, memang ada kondisi yang disebut dengan "Efek Foto Cermin".Â
Fenomena bercermin terulang setiap hari, kita melihat potret diri sendiri di depan cermin dan terbiasa dengan itu. Tetapi saat difoto, gambar diri kita berbalik dari bercermin. Itu bisa jadi tidak nyaman dilihat karena merasa itu bukan kita yang biasanya.Â
Sedangkan orang lain sudah terbiasa dengan potret kita dari kiri ke kanan. Ini yang menimbulkan lebih nyaman foto selfi, karena ada fitur kamera depan yang mana, sama dengan cermin.Â