Bagian otak ini menjadi memori card untuk menyimpan data visual dan data verbal. Jadi, bisa saja ketika anda berselancar di internet seperti melihat tempat-tempat yang bagus, kemudian alam bawah sadar anda merekamnya. Sehingga bukannya tidak mungkin kalau sampai terbawa mimpi. Tapi ini untuk kasus zaman sekarang.
Di artikel yang saya sebutkan tadi, si penulis blog mengatakan bahwa mimpi itu sudah lama dan saya perkirakan itu sebelum smartphone merebak di mana-mana. Sepertinya roh dia memang berkeliaran sampai ke luar negeri saat tidur.Â
Jujur saja ketika melihat tempat yang saya lihat di mimpi dan tidak sengaja saya temukan juga di tv, membuat saya terkejut dan memikirkan hal itu dengan serius seperti 'Jadi tempat yang di mimpi kemarin ternyata benar ada di dunia nyata?' 'eh masak ada beneran sih?' 'kan cuma mimpi, masa aku beneran ke sana kemarin malam?'
Mimpi itu seperti batas dua dunia, antara fiksi dan fakta. Untuk cerita si pemilik blog saya kira menarik karena saya sendiri pernah mengalami hal seperti itu. Jadi setting tempat di mimpi bisa jadi adalah:
1. Tempat yang pernah kita kunjungi tapi karena sudah lama sekali jadi kita lupa, namun alam bawah sadar mengingatnya.
2. Tempat yang kita lihat di televisi, internet, atau yang dibayangkan dari buku yang pernah dibaca.
3. Atau kemungkinan terakhir yang saya kira cukup masuk akal adalah, roh kita memang berjalan-jalan ke sana.
Kadang ada detail yang sepertinya tidak terlalu penting tapi kita ingat, dan ada yang penting tapi malah lupa. Itu disebabkan oleh cara kerja memori roh berbeda.Â
Kamu mungkin tidak ingat alas kaki apa yang kamu pakai, baju yang kamu pakai. Namun emosi di dalam mimpi tersebut adalah yang terpenting. Biasanya itu refleksi dari keadaan mentalmu, seperti takut, khawatir, senang, bergembira dan emosi lainnya.
Sekian, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H