Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Cara Zodiak Memengaruhi Kehidupan Kita?

21 Desember 2021   22:08 Diperbarui: 27 Desember 2021   14:55 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramalan Zodiak | Sumber: pixabay.com

Apa kamu percaya zodiak?

Seberapa besar kamu mempercayainya? 10 persen? 50 persen? Atau 100 persen?

Saya mempunyai kisah yang aneh dan lucu (menurut saya pribadi). Saya tidak akan bilang bahwa percaya zodiak itu salah, buruk, haram atau dengan label lainnya yang cukup populer. Namun kisah saya ini mungkin banyak terjadi pada orang-orang. 

Saya memiliki teman laki-laki yang cukup dekat dengan saya, dan kami memang sering berbagi pandangan mengenai banyak hal. 

Namun anehnya, jika pembicaraan kami sudah memanas atau mulai meningkat, di mana opini salah satu dari kami paling mendekati benar atau lebih tepatnya saya yang mulai mengungguli opini teman saya tersebut, maka wajahnya akan berkerut tidak suka, maka dia akan melontarkan opini terakhir yang aneh. 

Dia akan mengatakan bahwa wajar dirinya kalah beropini karena dia laki-laki berzodiak A, sedangkan saya perempuan berzodiak B. 

Di sini bisa didapati bahwa teman saya ini selain menyebut zodiak, dia juga menyebutkan gender. 

Perut saya sakit karena menahan tawa, bagaimana tidak? Mengapa dia tiba-tiba mengatakan hal yang absurd (tidak menyangkut topik) di tengah-tengah perbincangan kami yang mana tadinya serius, kini berubah menjadi aneh. 

Kemudian saya menyela dan bertanya apa dia baik-baik saja, dan menanyakan kenapa dia mengubah jalur pembicaraan,  yang tadinya jalur idealis kini berubah jadi seperti mitos imaijnatif.

Dia berkata bahwa zodiak B perempuan memiliki sifat bla bla bla, sehingga dia sulit menyanggah opini saya. Padahal saya kira dia hanya kurang preseden dari gagasan yang ia berikan, namun berakhir seperti kita bertengkar mengenai zodiak siapa yang lebih baik. 

Setelah dia menyinggung zodiak, tentu saja kami berdebat untuk beberapa saat. Dan setelah itu, bisa Anda bayangkan ya, itu sesuai dengan imajinasi Anda. Dia keukeuh bahwa saya memang berwatak sesuai dengan zodiak saya.

Saya sendiri penasaran apakah zodiak saya seperti itu. Sebenarnya saya baru-baru ini agak tertarik dengan topik ini setelah mengingat perbincangan saya dengan teman saya (terjadi beberapa tahun lalu).

Jika Anda bertanya apakah saya percaya zodiak, maka jawabannya, saya berusaha semaksimal mungkin tidak percaya, meskipun kendatinya saya tetap penasaran dan mencari informasi tentang hal itu, dengan alasan yang tentu familiar dengan Anda, yaitu saya merasa bahwa apa yang dipaparkan zodiak mengenai watak dan kepribadiannya agak mirip dengan saya.

Mengapa ya bisa begitu?
Mengapa ini benar?
Eh, ini kok mirip saya ya?
Wah ini sih memang kepribadian saya!
Benar nih, ini sama kayak aku!
Kira-kira begitulah batin saya ketika melihat informasi tentang zodiak dan itu memang cocok dengan kita.
Perhatikan baik-baik, anda boleh percaya atau tidak, tapi saya akan tetap mengatakan ini.
Zodiak itu benar.

Zodiak adalah sesuatu yang benar namun dari sudut pandang psikologi, bukan ramalan.

Kalau disebut ramalan ya mungkin ada benarnya, namun itu lebih mirip prediksi yang memiliki dua pilihan: bisa salah atau bisa saja benar. 

Sayangnya ramalan di sini bagi orang-orang berarti sesuatu yang absolut, entah untuk saat ini, masa lalu ataupun masa depan atau setidaknya mereka memiliki tinggi persentase terhadap kebenarannya.

Saya akan menjelaskan menurut pandangan saya mengapa saya bilang zodiak benar dari sudut pandang psikologi.

Alasan pertama adalah lemahnya manusia terhadap diri mereka sendiri. Orang-orang di sekitar kita adalah tempat berkeluh kesah, namun tidak selamanya, jadi di mana kita mendapat mendapat kepercayaan diri. 

Entitas kita sebagai individu, seperti memiliki satu tubuh, satu pikiran dan satu perasaan adalah hal yang mutlak. Dan yang kita butuhkan adalah kesadaran mengenai diri sendiri.

Jadi bagaimana jika diri kita sendiri (orang dewasa) sulit membangun jati diri? Bagaimana jika kita hilang dalam kesadaran? 

Bagaimana jika kita terjatuh dan menjadi hilang kendali (dalam bentuk stres, depresi, dll)?

Ramalan adalah hal yang paling unik yang pernah ada. Memang benar jika kita tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Karena itulah kita butuh suplemen, untuk meyakinkan diri kita dari kehilangan kendali. Mendengar hal-hal yang positif sangat membantu menenangkan diri. Berkontemplasi dan merasakan hal-hal yang terdalam. 

Saya diramal sesuai zodiak bahwa Rabu adalah keberuntungan. Saya yang awalnya merasa tidak percaya diri dan agak stres untuk menjalani hari rabu yang padat, jadwal penuh, bertemu dengan banyak orang, tiba-tiba tergerak menjalani aktivitas, padahal saya sangat malas. Siapa yang akan menggerakkan kita kalau bukan diri kita sendiri?

Ini adalah posisi zodiak sebagai suplemen psikologi. Kita tidak hanya butuh sesama manusia, namun kita juga butuh minuman energi yang bisa kita dapatkan dengan mudah, tanpa membayar, di manapun kapan pun bisa menenangkan dan percaya bahwa kita setidaknya memiliki peluang untuk merasakan hidup yang sukses dan positif.

Contoh positif  lainnya juga banyak kita temui sehari-hari dari orang-orang terdekat kita yang percaya zodiak. 

Misal, di zodiak saya tertulis bahwa saya adalah pemimpin yang baik dan terlahir sukses. Maka selelah apapun ketika pulang kuliah ataupun kerja, saya pasti akan senang dan senyum-senyum sendiri membaca zodiak, meskipun saya capeknya minta ampun. Mengapa? Karena saya baru saja menenggak suplemen energi, yaitu zodiak.

Setelah membaca zodiak saya senyum-senyum membaca hal-hal dan ramalannya yang positif. 

Saya merasa tidak sendiri di dunia ini, saya merasa bahwa akan ada yang menopang semua lelah saya suatu saat nanti, saya merasa akan berhasil apapun yang saya lakukan.

Terlepas dari agama, kepercayaan ataupun yang lainnya (karena jika menurut pandangan selain psikologi, mungkin zodiak adalah hal yang tidak boleh dipercayai), sifat zodiak yang positif seolah bisa diturunkan pada seseorang agar memiliki sifat yang sama. 

Menurut saya sendiri zodiak kadang-kadang predictable atau mudah ditebak. Tapi kadang alasannya tidak serumit yang saya katakan di atas, kadang-kadang kita bosan, kurang kerjaan dan iseng mencari informasi tentang zodiak. 

Lalu perlahan kita termakan informasi yang ada di dalamnya. Mungkin banyak juga yang seperti ini. Tapi sadarkah kamu bahwa informasi ini mulai menumpuk di otak?

Alasan yang kedua adalah, jika Anda perhatikan baik-baik, zodiak sebenarnya memasukkan sifat-sifat universal manusia ke tiap bagiannya. 

Misal sifat cancer bisa Anda temui di sifat gemini, aries, capricorn dan zodiak lainnya, begitu juga sebaliknya. Namun Anda kurang jeli untuk menelitinya karena sibuk terpatri dan meresapi satu zodiak milik Anda.

Saya sendiri pernah berkontemplasi agak dalam mengapa kepribadian saya bisa sesuai dengan zodiak. Dan saya pun mendapat jawabannya, yaitu sifat-sifat, watak, bahkan prediksi masa depan yang disajikan rupanya universal, yang bisa saja terjadi pada semua orang, bukan hanya saya. 

Kepribadian dan ramalan kesuksesan itu rupanya bisa terjadi pada semua orang, misal kesuksesan, jodoh yang seperti diharapkan, kelancaran hubungan, kelancaran pendidikan bahkan kelancaran finansial, bukankah itu memang impian semua orang? 

Karena itulah hal-hal tersebut disajikan dalam zodiak, bukan hanya untuk menghibur pembaca, tapi mungkin saja, mungkin ya, mungkin untuk menghibur sang penulis artikel zodiak itu sendiri.

Ini tidak hanya berlaku untuk hal positif namun juga hal negatif, seperti watak buruk, nasib sial dan lainnya. 

Misalnya di zodiak, selain saya orang yang bersemangat, namun juga dipaparkan saya sering tidak sabaran ketika berada di situasi yang menyebalkan. 

Sampai sini saya ingin ketawa, karena setelah mengetahui kebenarannya, bukan cuma saya, tapi Anda bahkan presiden sekalipun kalau dihadapkan pada kondisi yang menyebalkan menurut versi kita, kita juga pasti akan tidak nyaman dan tidak sabaran atau malah marah. 

Itu adalah hal yang sangat umum, yang artinya sangat universal, yang bukan hanya terjadi pada zodiak saya namun juga zodiak orang lain. Lucu bukan? Semua orang bisa sesuai dengan zodiak milik mereka masing-masing. Ya karena zodiak-zodiak itu memaparkan sifat yang sama dengan yang lain, karena manusia umumnya memiliki cara berpikir yang tidak jauh berbeda.

Selesai sudah saya menjelaskan alasan saya yang percaya bahwa zodiak itu benar menurut psikologi, karena saya paham bahwa manusia memang besar kemungkinan memiliki sifat-sifat tersebut, apalagi ramalan yang prediktif. Kesuksesan, jodoh, dan kelancaran finansial memang bisa saja terjadi kepada kita di masa depan kan? Marah, keras kepala, stres dan bahagia, memang bisa terjadi pada kita kan? 

Semua hal-hal yang terlihat spesial dikemas menjadi bentuk simbol-simbol unik sehingga secara psikis mempengaruhi bahwa kita berbeda dengan yang lain. Kita hanya mencari suplemen energi untuk tetap bisa berdiri di kaki kita sendiri, kita butuh pendorong, butuh pressure, butuh obat agar kita tetap candu terhadap kehidupan kita sendiri, termasuk agar kita mencintai diri sendiri. Zodiak adalah jawabannya.

Dan menurut saya ini tidak terjadi hanya pada zodiak, namun juga ramalan lainnya, seperti shio, golongan darah, primbon. Kita hanyalah manusia lemah yang mencari penguat agar tetap percaya bahwa kita berharga dan setidaknya spesial untuk diri kita sendiri.

Demikian saya membagi opini saya, saya tidak bilang yang menciptakan zodiak itu kurang kerjaan atau yang percaya penuh pada zodiak itu hal yang buruk, karena saya sendiri juga kadang penasaran dan mencari informasi zodiak (kita semua sama, sama-sama penasaran akan ramalan-ramalan, meskipun tidak yakin 100 persen), saya tidak menjudge pihak manapun, malah saya bersyukur ada hal-hal unik seperti ini di dunia. 

Apalagi kepribadian positif yang dijabarkan zodiak, bukankah itu sangat membantu diri kita untuk membangun watak yang lebih sehat, tentu dari sudut pandang psikologi, bukan kepercayaan mutlak seperti berasal dari Tuhan atau Dewa. Saya sendiri bukan psikolog, namun saya belajar bahwa manusia memiliki cabang-cabang yang unik dalam diri mereka, termasuk bagaimana mereka survive dengan energi yang minim dan kepercayaan diri yang lemah. 

Kita semua adalah orang yang hebat, jika mampu menerima diri kita sendiri apa adanya, bahwa eksistensi kita di dunia ini berharga, setidaknya bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi.

Jadi apapun yang dikatakan zodiak mu tentang dirimu, percaya dirilah! Cintailah dirimu sendiri dan yakinlah apa yang akan kamu dapatkan ke depannya akan sepadan dengan apa yang sudah kamu usahakan di masa lalu dan saat ini. Ramalan-ramalan positif yang prediktif itu akan benar-benar terjadi pada kamu, jika kamu sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun