Mohon tunggu...
Fatma Aprilia
Fatma Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Madani

penyuka mie ayam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Keperawatan Universitas Madani Atasi Hipertensi Dengan Terapi Bekam

2 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 2 Januari 2025   23:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan terapi bekam pada lansia hipertensi

---

Provinsi DIY menempati urutan ke-2 dengan kasus hipertensi tertinggi di Indonesia. Hipertensi juga sering dijuluki silent killer yaitu penyakit tidak menular menahun di mana tekanan darah dalam pembuluh darah di arteri meningkat di atas normal. Hipertensi jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih serius seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah gaya hidup seperti memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi garam berlebih, stres, kurang tidur, hingga kurang beraktivitas fisik.

Lansia lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena berkaitan dengan penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Terapi bekam dapat menjadi solusi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Tidak hanya hipertensi saja yang dapat diatasi oleh bekam melainkan terapi bekam memiliki banyak manfaat salah satunya meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Terapi bekam dikatakan lebih efektif karena tidak memerlukan obat-obatan sehingga tidak ada efek samping yang ditimbulkan terutama pada lansia yang sudah banyak mengonsumsi obat-obatan. Bekam merupakan pengobatan alternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadis "Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah (bekam)." (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini mendorong mahasiswa dalam mengenalkan alternatif pengobatan berupa terapi bekam guna menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia

PjBL: Penerapan Terapi Bekam Untuk Lansia Hipertensi Di Dusun Kradenan

Bersama tim yang beranggotakan An Nisaa, Arifatul, Azka, Fatma, Fadhia, Rizki, dan Zulyandra dan dibimbing  oleh dosen, Ns. Panca Umar Saputra, M.Sc., Ns. Isti Antari, M.Med.Ed., dan Ns. Tri Hardi Miftahul Ulum, M.M, mengadakan kegiatan terapi bekam untuk lansia dengan hipertensi di Dusun Kradenan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul

Kegiatan posyandu lansia Dusun Kradenan 
Kegiatan posyandu lansia Dusun Kradenan 

Kegiatan ini diawali dengan studi pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan mengikuti posyandu lansia di Dusun Kradenan pada tanggal 21 November 2024 dan didapatkan data bahwa mayoritas lansia memiliki riwayat hipertensi. Selanjutnya mahasiswa memberikan penyuluhan terkait bekam kepada lansia sekaligus membagikan lembar persetujuan mengikuti terapi bekam

Sebelum dilakukan terapi bekam kami juga memastikan bahwa lansia dalam kondisi fit dan tidak mengonsumsi obat pengencer darah. Sehingga bekam dapat diberikan pada lansia. Penyuluhan juga diberikan guna memberikan informasi terkait kapan boleh dilakukan bekam dan kontra indikasi dari tindakan bekam. Selanjutnya terapi bekam dilakukan pada tanggal 7 Desember 2024 di rumah pak Dukuh Dusun Kradenan. Sebelum mahasiswa memberikan terapi bekam, prosedur pertama yang kami lakukan dengan mengecek tensi pre (sebelum) guna mengetahui tekanan darah sebelum diberikan terapi bekam

Pemberian terapi bekam
Pemberian terapi bekam

Selanjutnya prosedur terapi bekam diberikan yang difokuskan pada titik utama hipertensi di bagian punggung selama 15 menit. Setelah prosedur terapi bekam diberikan maka dilakukan pengecekan tensi post (setelah) guna melihat tekanan darah setelah diberikan terapi bekam apakah ada perubahan atau tidak.

"Enak mbak, setelah dibekam jadi enteng, ngantuk," tutur mbah Muginah sambil terkekeh.

Dari kegiatan ini didapatkan hasil bahwa terapi bekam efektif dalam menurukan tekanan darah tinggi. Namun, sebaiknya terapi ini tidak hanya sekali saja diberikan melainkan rutin dilakukan minimal 1 bulan sekali agar hasil lebih maksimal. Perlu diingat bahwa terapi bekam merupakan tindakan dengan prosedur yang berkaitan dengan darah sehingga prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional guna mengurangi risiko penularan penyakit dan terjadi hal yang tidak diinginkan. Melalui kegiatan ini kami mengajak lansia yang memiliki hipertensi untuk berikhtiar melalui pengobatan terapi bekam untuk meningkatkan kualitas hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun