---
Provinsi DIY menempati urutan ke-2 dengan kasus hipertensi tertinggi di Indonesia. Hipertensi juga sering dijuluki silent killer yaitu penyakit tidak menular menahun di mana tekanan darah dalam pembuluh darah di arteri meningkat di atas normal. Hipertensi jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih serius seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah gaya hidup seperti memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi garam berlebih, stres, kurang tidur, hingga kurang beraktivitas fisik.
Lansia lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena berkaitan dengan penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Terapi bekam dapat menjadi solusi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Tidak hanya hipertensi saja yang dapat diatasi oleh bekam melainkan terapi bekam memiliki banyak manfaat salah satunya meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Terapi bekam dikatakan lebih efektif karena tidak memerlukan obat-obatan sehingga tidak ada efek samping yang ditimbulkan terutama pada lansia yang sudah banyak mengonsumsi obat-obatan. Bekam merupakan pengobatan alternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadis "Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah (bekam)." (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini mendorong mahasiswa dalam mengenalkan alternatif pengobatan berupa terapi bekam guna menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia
PjBL: Penerapan Terapi Bekam Untuk Lansia Hipertensi Di Dusun Kradenan
Bersama tim yang beranggotakan An Nisaa, Arifatul, Azka, Fatma, Fadhia, Rizki, dan Zulyandra dan dibimbing  oleh dosen, Ns. Panca Umar Saputra, M.Sc., Ns. Isti Antari, M.Med.Ed., dan Ns. Tri Hardi Miftahul Ulum, M.M, mengadakan kegiatan terapi bekam untuk lansia dengan hipertensi di Dusun Kradenan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul
Kegiatan ini diawali dengan studi pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan mengikuti posyandu lansia di Dusun Kradenan pada tanggal 21 November 2024 dan didapatkan data bahwa mayoritas lansia memiliki riwayat hipertensi. Selanjutnya mahasiswa memberikan penyuluhan terkait bekam kepada lansia sekaligus membagikan lembar persetujuan mengikuti terapi bekam
Sebelum dilakukan terapi bekam kami juga memastikan bahwa lansia dalam kondisi fit dan tidak mengonsumsi obat pengencer darah. Sehingga bekam dapat diberikan pada lansia. Penyuluhan juga diberikan guna memberikan informasi terkait kapan boleh dilakukan bekam dan kontra indikasi dari tindakan bekam. Selanjutnya terapi bekam dilakukan pada tanggal 7 Desember 2024 di rumah pak Dukuh Dusun Kradenan. Sebelum mahasiswa memberikan terapi bekam, prosedur pertama yang kami lakukan dengan mengecek tensi pre (sebelum) guna mengetahui tekanan darah sebelum diberikan terapi bekam