Mohon tunggu...
Fatma Anggita Putri
Fatma Anggita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fatma Anggita Putri

Halo, saya Fatma.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Literasi dan Pengajaran Menulis Kreatif Cerpen melalui Klub Literasi Sekolah

30 September 2021   04:11 Diperbarui: 30 September 2021   04:14 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting

Tingkat literasi di Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada pada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Progra for International Student Assesment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019 menyatakan bahwa tingkat literasi di Indonesia pada penelitian yang melibatkan 70 negara berada di nomor 62. Rendahnya tingkat literasi Indonesia sudah terjadi selama bertahun-tahun karena masyarakat Indonesia rendah budaya bacanya. Stigma tersebut juga menyebabkan indeks membaca atau literasinya rendah. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia memiliki daya saing yang rendah dan tingkat SDM yang rendah pula.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, SEAQIL memelopori KLS yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak bangsa di Indonesia. Pelaksanaan KLS sendiri mengacu pada peningkatan kecakapan abad ke-21 yang meliputi berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif. Seluruh aspek 4c tersebut digabungkan dalam proses pengajaran dan pendampingan dalam KLS sesuai dengan peminatannya.

SEAMEO QITEP In Language (SEAQIL) merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas guru bahasa dan tenaga pendidik, baik di tingkat nasional maupun regional Asia Tenggara. Tahun ini, SEAQIL menggagas sebuah program magang bagi mahasiswa di berbagai universitas di Indonesia.

Selain dilatarbelakangi dengan rendahnya literasi di Indonesia, SEAQIL memelopori program magang Klub Literasi Sekolah (KLS) untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan tersebut tercantum pada buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bahwa pemerintah mencanangkan program Magang yang ditawarkan untuk mahasiswa. Dengan mendukung kebijakan tersebut, SEAQIL membuka kesempatan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dengan pembelajaran langsung untuk membimbing siswa di sekolah penempatan.

Selain mendukung kebijakan MBKM, KLS juga berfokus kepada pemajuan literasi di lingkungan sekolah dengan bekerja sama dengan sekolah mitra dan universitas di Indonesia. SEAQIL membangun kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia dengan membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK( dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian (Kemendikbud dalam Buku Panduan MBKM, 2020:11). Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi.

Salah satu mahasiswa yang terpilih pada program magang Klub Literasi Sekolah (KLS) adalah Fatma Anggita Putri, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditempatkan pada SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Riau.

SMKN 1 Lubuk Dalam adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang berlokasi di Provinsi Riau Kabupaten Siak dengan NSS 401091110006, NPSN 10404972, dan NIS 400060. SMKN 1 Lubuk Dalam memiliki akreditasi A dan bergerak pada bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi. Sekolah ini beralamatkan pada Jalan Panglima Ghimbam Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kode Pos: 28773.

Fatma Anggita Putri (UPI) dan mahasiswa pendamping (MP) karya sastra di SMKN 1 Lubuk Dalam yaitu Fannisya Aulya Iskandar (UNY) dan Nauka Nayana Prasadini (UNY)  yang telah beraksi dan bekerja sama merencanakan Rencana Aksi Literasi (RAL), materi KLS yang kreatif dan menyenangkan setiap minggunya serta mendampingi siswa dalam proses penulisan cerpen selama 14 pertemuan. 

KLS yang diselenggarakan di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau bertujuan untuk meningkatkan kemajuan literasi sekolah seluruh warga sekolah yaitu siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain. Dengan adanya diadakan KLS ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan literasi setiap warga dan pengelola sekolah dan juga mendorong pihak sekolah untuk aktif dalam mencanangkan kegiatan literasi berikutnya sesudah KLS selesai dilaksanakan selama 14 pertemuan.

Produk atau keluaran dari kegiatan KLS yang diselenggarakan di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau dibagi menjadi 3 produk berdasarkan peminatan (Jurnalistik, Karya Sastra, Drama). Dari peminatan jurnalistik, produk yang dihasilkan adalah feature. Peminatan karya sastra menghasilkan antalogi cerpen. Peminatan Drama menghasilkan storytelling dengan cerita berantai.

Pelaksanaan Klub Literasi sekolah dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama, Pra- TOT calon mahasiswa pendamping KLS, dilaksanakan pada 6 Februari 2021. Sementara itu, Training of Trainers para calon mahasiswa pendamping KLS dilaksanakan pada 8- 16 Februari. Kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok (Kelompok Baru Literasi dan Kelompok Cakap Literasi), dengan memfokuskan kegiatan pada pelatihan literasi dan tiga bidang peminatan (karya sastra, jurnalistik, dan drama).

Tahap berikutnya adalah proses pelaksanaan program Klub Literasi Sekolah, yang diselenggarakan sebagai kegiatan ekstrakulikuler minimal satu kali per minggu. Di SMK Negeri 1 Lubuk Dalam Riau, kegiatan ini dilaksanakan mulai dari 1 Maret 2021 hingga 11 Juni 2021.

Fatma dan rekan mahasiswa pendamping peminatan karya sastra merancang materi yang berkaitan dengan kesusastraan dan bahasa, serta menulis kreatif karya sastra. Adapun pelaksanaannya dilaksanakan setiap hari Jumat. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 1 JP dengan total pertemuan 14 JP. Pada tiga pertemuan pertama, 3 MP Karya Sastra membagi siswa karya sastra ke dalam tiga kelas yang terpisah dan masing-masing memberikan materi dan menjalankan RAL individu. Tapi, 3 MP (Fatma Anggita Putri, Nauka Nayana, dan Fannisya Aulya) sepakat untuk menjalankan KLS secara bersama-sama dan menggabungkan siswa dari pertemuan 4 sampai pertemuan 14. MP memiliki peran mengajar yang seimbang. Kami juga melakukan team teaching dan mengolah bahan ajar bersama-sama setiap minggunya. Juga melakukan perumusan materi bersama-sama.

Selama pelaksanaan selama 14 pertemuan, Fatma Anggita Putri telah mengajarkan siswa SMKN 1 Lubuk Dalam tentang prosa fiksi, unsur-unsur pembangun cerpen, persiapan sebelum menulis (berawal dari cerpen, menggali ide, ide datang dari kegelisahan dan pengalaman, mengubah ide menjadi premis), premis, sinopsis, metafora, mulai menulis (judul, voice, komedi), menciptakan karakter, point of view, first lines, showing dan telling, memperkaya isi cerita sampai tahap penyuntingan dan menembus penerbit dan menjual dan mempromosikan karya.

Dalam pelaksanaannya juga, Fatma mendampingi siswa untuk membuat cerpen buatannya masing-masing dari tahap mulai menulis hingga tahap penyuntingan. Dalam rangka meningkatkan literasi, Fatma juga membiasakan kegiatan bedah buku dan bedah cerpen yang mana siswa dapat mengeluarkan pendapatnya serta menceritakan isi kembali tentang buku yang sudah dibacanya. Juga, Fatma mengajarkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik kepada siswa sehingga setelah mereka membaca buku, siswa bisa mencari unsur-unsur tersebut yang terdapat dalam cerpen.

Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting
Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting

Selama pelaksanaan KLS, siswa diminta untuk melakukan literasi sejumlah karya sastra seperti cerpen dari lakonhidup dan antologi cerpen. Pada tiga pertemuan pertama, Fatma menugaskan siswa untuk membaca beberapa cerpen dari lakon hidup. Kemudian, pada beberapa pertemuan terakhir (WEEK 12-14), siswa diminta untuk literasi buku antologi cerpen yang kemudian diskusikan bersama. Cerpen yang dibaca adalah Novel Sampah, Tali Darah Ibu, Kartu Pos dari Surga. Sementara buku cerpen antologi yang dibaca adalah Ketika Hujan Berhenti karya Klub Menulis Media Parahyangan. Fatma juga merekomendasikan buku-buku lain agar siswa menjadi bersemangat untuk membaca buku terutama prosa.

Dari kegiatan Klub Literasi Sekolah selama 3 bulan di SMKN 1 Lubuk Dalam, karya yang dihasilkan oleh siswa SMKN 1 Lubuk Dalam dari proses pendampingan ini adalah cerpen sepanjang 700-1500 kata dan beberapa cerita mini 100-150 kata.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap siswa, dampak yang signifikan bagi siswa dari pelaksanaan KLS ini adalah memberikan dampak besar dalam kemampuan mereka dalam sastra maupun jurnalistik. Mereka mampu membuat cerita pendek, memahami unsur pembangun dalam cerpen, memahami proses penulisan dari tahap awal sampai tahap penyuntingan. Siswa juga memahami jurnalistik dan drama secara lebih dalam. Lalu, dalam evaluasi juga, siswa mengalami kenaikan literasi buku yang signifikan dan banyak membaca beberapa jumlah karya sastra atau buku selama kegiatan KLS.

Dari pengalaman berharga yang diberikan ini, Fatma berharap kegiatan literasi dapat ditingkatkan dan divariasikan lagi pada angkatan KLS berikutnya dan untuk adik-adik SMKN 1 Lubuk Dalam selalu meningkatkan literasinya dan menulis karya sastra. Fatma juga berharap pelaksanaan KLS berikutnya memperhatikan sekolah yang berada di luar Jawa yang memiliki kerterbatasan logistik seperti laptop dan juga koneksi internet yang buruk yang dialami oleh para siswa dan juga pihak sekolah.

Terakhir, Fatma berharap kegiatan KLS ini akan selalu ada untuk angkatan-angkatan berikutnya demi pemajuan literasi di Indonesia dan peningkatan kemampuan dalam bersastra dan berbahasa anak-anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun