Mohon tunggu...
Fatma Anggita Putri
Fatma Anggita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fatma Anggita Putri

Halo, saya Fatma.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Literasi dan Pengajaran Menulis Kreatif Cerpen melalui Klub Literasi Sekolah

30 September 2021   04:11 Diperbarui: 30 September 2021   04:14 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting

Tahap berikutnya adalah proses pelaksanaan program Klub Literasi Sekolah, yang diselenggarakan sebagai kegiatan ekstrakulikuler minimal satu kali per minggu. Di SMK Negeri 1 Lubuk Dalam Riau, kegiatan ini dilaksanakan mulai dari 1 Maret 2021 hingga 11 Juni 2021.

Fatma dan rekan mahasiswa pendamping peminatan karya sastra merancang materi yang berkaitan dengan kesusastraan dan bahasa, serta menulis kreatif karya sastra. Adapun pelaksanaannya dilaksanakan setiap hari Jumat. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 1 JP dengan total pertemuan 14 JP. Pada tiga pertemuan pertama, 3 MP Karya Sastra membagi siswa karya sastra ke dalam tiga kelas yang terpisah dan masing-masing memberikan materi dan menjalankan RAL individu. Tapi, 3 MP (Fatma Anggita Putri, Nauka Nayana, dan Fannisya Aulya) sepakat untuk menjalankan KLS secara bersama-sama dan menggabungkan siswa dari pertemuan 4 sampai pertemuan 14. MP memiliki peran mengajar yang seimbang. Kami juga melakukan team teaching dan mengolah bahan ajar bersama-sama setiap minggunya. Juga melakukan perumusan materi bersama-sama.

Pengajaran Menulis Kreatif Cerpen Di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau secara daring
Pengajaran Menulis Kreatif Cerpen Di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau secara daring

Selama pelaksanaan selama 14 pertemuan, Fatma Anggita Putri telah mengajarkan siswa SMKN 1 Lubuk Dalam tentang prosa fiksi, unsur-unsur pembangun cerpen, persiapan sebelum menulis (berawal dari cerpen, menggali ide, ide datang dari kegelisahan dan pengalaman, mengubah ide menjadi premis), premis, sinopsis, metafora, mulai menulis (judul, voice, komedi), menciptakan karakter, point of view, first lines, showing dan telling, memperkaya isi cerita sampai tahap penyuntingan dan menembus penerbit dan menjual dan mempromosikan karya.

Dalam pelaksanaannya juga, Fatma mendampingi siswa untuk membuat cerpen buatannya masing-masing dari tahap mulai menulis hingga tahap penyuntingan. Dalam rangka meningkatkan literasi, Fatma juga membiasakan kegiatan bedah buku dan bedah cerpen yang mana siswa dapat mengeluarkan pendapatnya serta menceritakan isi kembali tentang buku yang sudah dibacanya. Juga, Fatma mengajarkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik kepada siswa sehingga setelah mereka membaca buku, siswa bisa mencari unsur-unsur tersebut yang terdapat dalam cerpen.

Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting
Pendampingan Setelah Menulis Cerpen Melalui Zoom Meeting

Selama pelaksanaan KLS, siswa diminta untuk melakukan literasi sejumlah karya sastra seperti cerpen dari lakonhidup dan antologi cerpen. Pada tiga pertemuan pertama, Fatma menugaskan siswa untuk membaca beberapa cerpen dari lakon hidup. Kemudian, pada beberapa pertemuan terakhir (WEEK 12-14), siswa diminta untuk literasi buku antologi cerpen yang kemudian diskusikan bersama. Cerpen yang dibaca adalah Novel Sampah, Tali Darah Ibu, Kartu Pos dari Surga. Sementara buku cerpen antologi yang dibaca adalah Ketika Hujan Berhenti karya Klub Menulis Media Parahyangan. Fatma juga merekomendasikan buku-buku lain agar siswa menjadi bersemangat untuk membaca buku terutama prosa.

Dari kegiatan Klub Literasi Sekolah selama 3 bulan di SMKN 1 Lubuk Dalam, karya yang dihasilkan oleh siswa SMKN 1 Lubuk Dalam dari proses pendampingan ini adalah cerpen sepanjang 700-1500 kata dan beberapa cerita mini 100-150 kata.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap siswa, dampak yang signifikan bagi siswa dari pelaksanaan KLS ini adalah memberikan dampak besar dalam kemampuan mereka dalam sastra maupun jurnalistik. Mereka mampu membuat cerita pendek, memahami unsur pembangun dalam cerpen, memahami proses penulisan dari tahap awal sampai tahap penyuntingan. Siswa juga memahami jurnalistik dan drama secara lebih dalam. Lalu, dalam evaluasi juga, siswa mengalami kenaikan literasi buku yang signifikan dan banyak membaca beberapa jumlah karya sastra atau buku selama kegiatan KLS.

Dari pengalaman berharga yang diberikan ini, Fatma berharap kegiatan literasi dapat ditingkatkan dan divariasikan lagi pada angkatan KLS berikutnya dan untuk adik-adik SMKN 1 Lubuk Dalam selalu meningkatkan literasinya dan menulis karya sastra. Fatma juga berharap pelaksanaan KLS berikutnya memperhatikan sekolah yang berada di luar Jawa yang memiliki kerterbatasan logistik seperti laptop dan juga koneksi internet yang buruk yang dialami oleh para siswa dan juga pihak sekolah.

Terakhir, Fatma berharap kegiatan KLS ini akan selalu ada untuk angkatan-angkatan berikutnya demi pemajuan literasi di Indonesia dan peningkatan kemampuan dalam bersastra dan berbahasa anak-anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun