Mohon tunggu...
Fatma Rahmayani
Fatma Rahmayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

akun ini berisikan aktivitas jurnal pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Nilai Sosiologi pada Novel A Man of Letters karya Rani F

19 Desember 2023   01:45 Diperbarui: 19 Desember 2023   01:54 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Aspek Kekeluargaan

Aspek kekeluargaan dalam novel ini disorot melalui hubungan Raisa dengan Kakak Laki-lakinya yang bernama Hadian. Hadian yang bisa dibilang cukup pintar dalam belajar memiliki sifat arogan dan realistis sehingga ia selalu menjatuhkan usaha Adiknya dalam belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan ini:

"Dari kecil lo  enggak pernah dimarahin Bunda. Gue enggak bercanda saat bilang lo manja Ca. Tas sekolah lo yang basah langsung dikeringin Mbak Eno, rambut lo yang basah bahkan dikeringin Mbak Eno pakai hair dryer, lo tinggal duduk manis sambil makan. Gue salahkah?"

Dari kutipan tersebut terdapat faktor yang membuat keduanya saling iri satu sama lain, lantaran perbedaan tekanan yang diterima oleh Raisa dan Hadian.

Salah satunya pada cara kedua orang tua Raisa dan Hadian yang berbeda dalam mendidik keduanya. Hadian yang merupakan anak laki-laki pertama dituntut harus sempurna sedangkan Raisa yang merupakan anak Perempuan kedua memiliki lebih banyak tekanan dari dalam dirinya sendiri ketimbang tuntutan dari kedua orang tuanya.

Namun seiring berjalannya cerita Hadian mengalami perkembangan karakter. Hubungannya dengan Raisa kerap menjadi lebih baik setelah dapat memahami satu sama lain. Sehingga lebih banyak pelajaran yang dapat diambil oleh keduanya.

3. Kelas Sosial

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Kebanyakan kelas sosial bisa terbentuk dari kondisi ekonomi yang beragam hingga menyebabkan banyak perbedaan pola pikir dalam masyarakat. Contohnya 1 gelas cup kopi Starbucks seharga 70.000 dengan kualitas kopi terbaik akan banyak diminati oleh orang-orang dengan ekonomi yang cukup. Namun bagi orang-orang dengan ekonomi yang dibawah cukup jelas akan keberatan dengan satu gelas kopi seharga 70.000.

Novel ini juga menyoroti perbedaan kelas sosial antara Raisa dengan Khail. Raisa berasal dari keluarga kelas atas karena orang tuanya merupakan pengusaha batu pualam. Sedangkan Khail  berasal dari keluarga menengah dimana orang tuanya merupakan pegawai BUMN yang terhitung cukup jauh jika dibandingkan dengan keluarga Raisa. Perbedaan kelas sosial juga semakin disorot pada hubungan antara Hadian dan gadis yang disukainya, Brisia. Serta hubungan antara Raisa dengan Alifa, si murid di Sekolah Dasar tempat Raisa melakukan magang.

"Lo lahir dari keluarga kaya Yan, sedangkan kondisi keluarga Brisia hampir sama kayak gue. Kita sama-sama anak sulung yang punya banyak Adik, banyak hal yang enggak mudah kita dapetin seiring tumbuh dewasa. Dari kita  sekolah dulu, lo selalu punya banyak cara untuk dapetin semua hal yang lo mau. Beli motor setiap tahun, iseng bayarin makan anak satu sekolah, renovasi tongkrongan pakai uang jajan lo. Pokoknya tingkah lo aneh deh! tapi  Brisia selalu engga mau nerima apapun pemberian lo kan? itu karena dia sadar kalau dia engga semudah itu dapetin segala hal yang dia mau kayak lo."

Hadian yang masih tidak terima lantas membalas, "lo bilang kondisi lo hampir sama kayak Brisia. Terus kenapa lo bisa dapetin Raisa sedangkan gue enggak bisa dapetin Brisia?"

"Karena Raisa bukan lo. Pola pikir Raisa enggak sekompleks lo, ego Raisa enggak setinggi lo. Da banyak hal yang ngebedain kalian."

Dari obrolan Khail dan Hadian tersebut dijelaskan bahwa perbedaan kelas sosial memang dapat menjadi faktor terhambatnya sebuah hubungan asmara. Namun disisi lain terdapat juga faktor lain, yaitu pola pikir.

Dalam kehidupan sehari-hari juga kita banyak menemukan fenomena seperti ini. Contohnya seorang anak laki-laki tunggal kaya raya mencintai seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana. Dalam kehidupan kalangan atas kebanyakan dari mereka menginginkan yang terbaik untuk anak mereka serta ingin tetap menjaga reputasi keluarga dengan mencari yang setara. Makanya kebanyakan hubungan diantara laki-laki dan perempuan seperti itu akan kandas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun