Masih dalam lanjutan Piala AFF 2020Â yang telah terjadi partai final leg pertama antara Indonesia melawan Thailand. Pertandingan baru saja selesai dan dimenangkan oleh Thailand dengan skor 0-4.Â
Tentunya hal ini menjadikan Timnas Indonesia sangat kesulitan untuk merebut gelar juara untuk edisi pertama kalinya meskipun tidak ada kata mustahil dalam sepak bola sebelum laga berakhir.Â
Sebagai pendukung Timnas Indonesia yang baik tidak perlu kita mencaci perjuangan para pemain. Alangkah lebih bijaksana jika kita terus memompa semangat mereka dalam menatap laga selanjutnya pada hari Sabtu nanti.Â
Kehilangan Fokus dan Grogi
Sejak awal laga dimulai, permainan Thailand sungguh apik. Operan yang dilakukan berjalan sangat baik dan taktis. Selain itu, pergerakan pemain begitu dinamis.Â
Sayangnya, pemain Indonesia yang banyak dihuni pemain muda seperti kehilangan fokus dan terlihat grogi. Terlebih sisi kiri pertahanan Indonesia yang ditinggalkan Pratama Arhan yang tidak dapat bermain karena hukuman akumulasi kartu kuning, terlihat begitu penuh lobang. Tidak heran jika gol Thailand tercipta pada awal laga, bahkan saat memasuki menit kedua.Â
Setelah gol ini tercipta, Thailand sangat superior dalam menguasai jalannya pertandingan. Mereka paham betul kapan memperlambat tempo permainan dan kapan masuk langsung ke jantung pertahanan lawan.
 Sebaliknya pemain Indonesia kurang tenang ketika menguasai bola dan sering melakukan kesalahan umpan. Terbukti catatan statistik di akhir laga menunjukkan 73% untuk Indonesia dan 86% untuk Thailand.Â
Tidak Pernah Mudah
Sebenarnya partai menghadapi Thailand memang tidak pernah mudah bagi Timnas Indonesia meskipun telah berganti beberapa pelatih juga sebelumnya. Secara kualitas di lapangan tadi terlihat sekali perbedaannya antara Thailand dengan Indonesia.Â
Pemain Thailand terlihat cukup matang dan dewasa dalam memainkan bola dan ritme permainan. Sedangkan Indonesia masih dalam keraguan dan kebingungan ketika mendapatkan bola bahkan dalam memanfaatkan peluang yang ada.Â
Meskipun demikian, harapannya pemain-pemain muda yang ada di skuad Timnas Indonesia semoga dapat menjaga semangat juang dan mentalitasnya dalam leg kedua nantinya.Â
Untuk dapat mengejar ketertinggalan gol atas Thailand terdapat tiga hal dasar yang perlu diperhatikan oleh skuad asuhan Shin Tae Yong ini.Â
Pekerjaan Rumah
Pertama adalah tentang kualitas umpan dan penguasaan bola. Dari dulu hingga sekarang permasalahan ini merupakan hal dasar yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi sepak bola Indonesia.Â
Bahkan sebelum mengikuti AFF tahun 2020 ini, secara khusus Shin Tae Yong pernah menyinggung soal permasalahan ini dan terbukti pada laga malam ini. Karena umpan tidak bagus, penguasaan bola tidak bagus menjadikan Indonesia kalah dalam duel lapangan tengah.Â
Ini bukan permasalahan kali pertama. Jika kita mau melihat ke belakang tentu masih seringkali terjadi. Terlihat pada statistik timnas dalam persentase keberhasilan umpan baik timnas saat ini dengan sebelum-sebelumnya. Ke depan harus ditingkatkan melalui sistem kurikulum pembinaan sepak bola yang baik.Â
Kedua tentang kondisi stamina dan kebugaran pemain. Meski pada saat laga penyisihan grup hal ini bukanlah menjadi persoalan, tetapi ketika memasuki babak semifinal dan final menjadi terlihat penurunan performa kebugaran pemain Timnas Indonesia.Â
Di sisi lain, pemain Thailand yang sudah sangat piawai dalam mengorganisir permainan tidak terlalu terlihat. Jika kita lihat secara performa, Thailand memperlihatkan siklus yang naik dari babak penyisihan grup sampai dengan final.Â
Lagi-lagi menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Indonesia. Kemandirian dan kedisiplinan pemain dalam menjaga pola makan sangat penting untuk menjaga performa kebugaran mereka.Â
Sayangnya dari level bawah sampai dengan atas, pembinaan klub-klub yang ada di Indonesia masih lemah dalam hal mempersiapkan nutrisi yang baik bagi pemain. Idealnya harus memiliki ahli gizi olahraga setiap klubnya dan tentunya didukung kedisiplinan dari diri tiap pemain.Â
Ketiga adalah tentang efektivitas dalam penyelesaian akhir dan kualitas pemain pengganti. Hal ini juga harus diperbaiki, mengingat seringkali pemain kita kehilangan momentum maupun menyiakan peluang yang ada dalam mencetak gol.Â
Ketika mendapat peluang matang dan tidak dapat dijadikan gol, secara psikis akan mempengaruhi mental tim secara keseluruhan. Bisa-bisa menjadi terpuruk dan kesulitan menaikkan rasa percaya diri dan berdampak pada buruknya permainan di lapangan.Â
Selain itu, kualitas pemain pengganti yang bermain tidak setingkat dengan pemain kunci yang ada di lapangan juga berpengaruh. Hal ini masih belum terpenuhi secara konsisten.Â
Beberapa hal dasar di atas menjadi catatan Timnas Indonesia menatap laga final kedua Piala AFF 2020. Tentunya, setelah laga tersebut terlepas hasil akhir bagaimana, tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus terus dibenahi untuk perkembangan Timnas Indonesia lebih baik lagi. Harapannya, pelatih saat ini bisa lebih lama menangani Indonesia dan dapat mengatasi permasalahan dasar tersebut hingga nantinya Indonesia dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan dapat menikmati hasil baiknya. Ingat, apapun hasilnya pada final kedua nanti, kita patut bangga dan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan pemain-pemain muda Indonesia. Kita patut bangga pada mereka karena banyak dihuni pemain muda yang masih sangat panjang perjalanan karirnya. Selanjutnya, poin ranking FIFA yang didapatkan selama Piala AFF ini sangat banyak untuk mendongkrak posisi Indonesia. Semoga besok sabtu Timnas Indonesia tampil lebih baik dan menghasilkan hasil terbaik.Â
(FR)
(FR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H