Ayah pindahnya tidak lebih dari 2 tahun di satu tempat.
Kalau kami ikut pindah susah ngurus sekolahnya.
Apalagi Kak Foza sama Ayuk Feby sudah kuliah.
Jadi semakin tak bisa pindah.
Suatu hari aku berkata pada ayah.
"Yah, ayah pensiun nanti, Aisyah baru kelas 1 SMA. Jadi saat itu ayah harus antar jemput Aisyah, gantiin waktu Aisyah kecil yang tak sempat Ayah antar jemput."
Tak kusangka ayah menitikkan air mata.
Entah apa yang ia pikirkan dari perkataanku itu.
Aku sangat menyesal.
Mungkin ayah berpikir aku sedih karena saat masih kecil begini tidak mendapat kesempatan diantara jemput ayah.
Padahal ayah, selalu menghabiskan waktunya denganku saat pulang dua minggu sekali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!