Menurut jadwal dari bagian SDM, kami akan melaksanakan kesamaptaan selama 15 hari. Peraturan disini adalah semua harus dilakukan dengan cepat. Gimana mau cepat, energi aja udah terkuras habis...
Walaupun kami disuruh cepat dan sering mendapat hukuman yang melelahkan, tapi asupan makanan kami sangat-sangat terjaga alias banyak. Jatah makan sehari 3x; sarapan, makan siang, dan makan malam. Dan extra fooding setiap jam 11 pagi berupa susu dan roti. Semua makanan yang diberikan hukumnya 'wajib' dihabiskan. Kalau ketahuan tidak menghabiskan hukumannya bukan hanya dilaksanakan oleh diri sendiri, tetapi satu angkatan yang kena hukum. Sudah terbayangkan alasan mengapa aku ingin cepat-cepat pulang?
Asupan makanan yang banyak bukan berarti badan semakin melebar. Setelah 10 hari kami mengikuti kesemaptaan dan aku merasa badanku tidak mudah lelah serta perut terasa 'datar' dan keras.
Tolong jangan katakan perutku six-pack karena sangat jauh dari kesan seperti itu. Aku tau ini pasti efek dari rajin menjalani 'hukuman' lain yang sangat membakar kalori.
Yang memiliki perut sixpack adalah laki-laki yang sedang disampingku dan menggendong ranselku.
"Kamu sering sakit ya?" Katanya membuyarkan lamunanku.
"Gak juga kok. Cuman cepat lelah aja."
"Darah rendah?"
"Iya..." Jawabku agak malu-malu.
Jalan yang sedang kami lewati merupakan jalan pintas menuju hutan Duriangkang yaitu melalui gerbang perusahaan penyedia air di Batam. Tidak tampak aktivitas pekerja di sini, hanya satu-dua security yang terlihat membuka dan menutup gerbang untuk kami.
Terlihat danau buatan yang hampir mengering airnya di kanan-kiri. Menyuguhkan pemandangan yang menyenangkan untuk dilihat. Ditambah lagi udara sejuk merambat karena kami sudah memasuki kawasan hutan.