Mohon tunggu...
Fatimatuz Zahro
Fatimatuz Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Toleransi Antaragama di Era Kerajaan Majapahit

20 November 2024   19:14 Diperbarui: 20 November 2024   19:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah langit Majapahit yang megah,  

Hiduplah beragam jiwa, saling berbagi rasa.  

Hindu dan Buddha, dalam harmoni berdansa,  

Di antara candi-candi, terukir kisah mulia.

Hayam Wuruk dan ibunya, dua jalan berseberangan,  

Namun cinta dan pengertian, jadi jembatan.  

"Bhinneka Tunggal Ika," seruan yang abadi,  

Berbeda dalam iman, satu dalam kasih.

Dari Tralaya ke Trowulan, suara damai bergema,  

Saudagar Muslim datang, menambah warna.  

Dalam perbedaan, kita temukan kekuatan,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun