Di bawah langit Majapahit yang megah, Â
Hiduplah beragam jiwa, saling berbagi rasa. Â
Hindu dan Buddha, dalam harmoni berdansa, Â
Di antara candi-candi, terukir kisah mulia.
Hayam Wuruk dan ibunya, dua jalan berseberangan, Â
Namun cinta dan pengertian, jadi jembatan. Â
"Bhinneka Tunggal Ika," seruan yang abadi, Â
Berbeda dalam iman, satu dalam kasih.
Dari Tralaya ke Trowulan, suara damai bergema, Â
Saudagar Muslim datang, menambah warna. Â
Dalam perbedaan, kita temukan kekuatan, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!