Mohon tunggu...
fatimatus zahro
fatimatus zahro Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Membaca adalah jendela dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jeritan Anak Bangsa!

7 Desember 2019   07:44 Diperbarui: 7 Desember 2019   07:48 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalian membangun pabrik-pabrik dan pusat perbelanjaan, yang katanya disini untuk mensejahterkan rakyat, akan tetapi mensejahterkan "rakyat" disini itu siapa? bukankah kalian juga rakyat?

Dengan kalian membangun pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik yang tanpa sadar malah membuat kami sengsara bukankah tanah kami yang kalian ambil memang ada yang mengambil dengan "baik-baik" dan ada yang juga memaksa bahkan sampai mengancam. Pabrik-pabrik yang kalian bangun itu bukankah juga mencemarkan lingkungan tempat kami tinggali.

Dulunya kalian menjanjikan akan memberi pekerjaan lewat pabrik itu, namun tak urung kalian tepati, sehingga kalian juga tanpa sadar mengambil mata pencaharian kami dari tanah itu. Lalu bagaimana caranya agar kami sejahtera?

Sumber daya manusia yang memadai, tentunya dengan pendidikan. Oh pendidikan..., mengapa engkau jauh sekali bagi kami yang terpencil? Pendidikan..., mengapa engkau sulit sekali bagi kami yang pelosok? Pendidikan...., mengapa engkau begitu mahal bagi kami yang miskin? Lantas bagaimana cara agar kami menjadi manusia yang mampu menjadikan bangsa kami maju?

Bisakah pendidikan itu juga kami rasakan, bagi kami yang pelosok? Agar kami tidak sulit untuk memajukan tempat kami berpijak, dengan ilmu yang kami peroleh.

Pendidikan. Pendidikan yang sulit itu sudah kami lalui, pendidikan yang mahal sudah kami lalui, lalu mengapa kami masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan? Bukankah dengan pendidikan yang sudah tinggi bisa menjamin kami mendapatkan pekerjaan? Bukankah hal ini memunculkan pemikiran bagi kami "guna apa pendidikan tinggi-tinggi jika pada akhirnya kami tidak mempunyai pekerjaan".

Bukankah salah satu peran pemerintahan adalah dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Pemerintah tidak menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, dan malah memberi peluang kepada orang asing untuk menanam saham dan bekerja bebas di negara sendiri, sedangkan warga sendiri menjadi pengangguran. Lalu bagimana dengan harapan kami, untuk sejahtera? pekerjaan saja kami tidak punya?

Ranah hukumpun sejahtera bagi kalian pemegang kekuasaan, seakan hukum itu mudah, gampang dan tidak ada nilainya bagi kalian. Penegakan hukum juga sepertinya hanyalah permainan, penindakkan hukuman seakan tidak ada adilnya lagi.

Bagaimana bisa kami yang memperoleh hukuman yang sangat berat di bandingkan dengan apa yang kami perbuat, sedangkan kalian perbuatan kalian sangat besar bukan hanya berdampak pada perorangan akan tetapi juga berdampak pada kami akan tetapi hukuman yang kalian peroleh sangat ringan bahkan mudah, sehingga tidak ada efek untuk kalian berhenti dan terus seperti itu, dan hal ini sudah menjadi rahasia umum.

Seakan keadilan itu jauh, dan mahal untuk di peroleh, lalu bagiamana cara agar kami bisa mewujudkan harapan kami untuk menjadi bangsa yang sejahtera, seakan kami di jajah di negara kami sendiri, dan oleh pemerintah kita sendiri.

Kami hanya ingin negara ini sejahtera tapi seolah harapan semu yang kian jauh dan sulit di gapai. Oh para petinggi negara, para wakil rakyat..., mengertilah kami bukankah kalian pernah di posisi kami dan tentunya kalian tahu bagaimana di posisi kami, dan kami mempercayakan dan kami menaruh harapan besar kepada kalian agar negara ini menjadi seperti harapan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun