Mohon tunggu...
Literasi Phooty
Literasi Phooty Mohon Tunggu... Guru - Menghabiskan waktu dengan mengajar dan belajar. Menyukai kedamaian dan secangkir coklat hangatā˜•

Mendampingi perintah "Bacalah!" Dengan bacaan. Memperpanjang umur dengan tulisan. Dan menjaga kewarasan dengan goresan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Puasa Menurut Al-Qur'an dan Hadis

19 Maret 2023   08:14 Diperbarui: 19 Maret 2023   08:16 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun islam. Yang mana,puasa menempati urutan keempat dari lima rukun islam yang ada. Sebagai rukun Islam, puasa memiliki hukum fardhu 'ain bagi setiap muslim. Makna fardhu 'ain sendiri adalah amalan wajib yang tidak gugur dengan hanya sebagian orang yang melaksanakannya. Sedangkan wajib memiliki makna sebagai amalan yang bila dilakukan mendapat pahala, bila ditinggalkan Akan mendapat siksa.Ā 

Setiap perintah dari Allah tidak hanya mengatur masalah keagamaan saja. Namun, jika kita dapat mendalami dan menghayati lebih dalam apa yang telah disyariatkan. Maka kita akan menemukan manfaat dibaliknya, baik secara dhohir maupun bathin. Adapun manfaat puasa menurut Al-Qur'an dan Hadits antara lain.Ā 

  1. Sebagai wujud syukur kepada Allah.Ā 

Bersyukur kepada Allah, tidak serta merta hanya di lisan saja. Melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya juga termasuk wujud syukur yang lebih baik. Sebagaimana kita tahu, nikmat Allah tidaklah dapat terhitung banyaknya. Bahkan jika air di laut dijadikan tinta untuk menulis nikmat yang Allah berikan, maka sesungguhnya air laut akan kering. Sebagaimana firman

Ā 

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim:34)Ā 

  1. Sebagai bentuk ketaqwaan sebagai hamba.Ā 

Seperti ungkapan "Allah tidak melihat hambanya atas dasar pangkat dan kedudukannya, tapi Allah melihat hambanya menurut kadar iman dan taqwanya." Maka, penting lah ketaqwaan itu. Sedangkan puasa adalah salah satu jalan menuju ketaqwaan tersebut. Sebagaimana firman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah:183)Ā 

  1. Sebagai usaha melemahkan hawa nafsu

Sejauh kita tahu bersama hawa nafsu selalu mengajak keburukan. Karena pada dasarnya nafsu selalu dikelilingi oleh perkara yang menyenangkan. Setiap manusia memanglah memiliki keinginan dalam hidupnya, keinginan itulah yang mendorong manusia untuk berkembang dan berprestasi. Namun, ketika keinginan(nafsu) itu tidak diiringi oleh iman. Maka, maka nafsu itu Akan menjerumuskan kepada keburukan dan murka Allah. Sebagaimana hadits:

: Ā 

( )Ā 

Artinya: "Wahai para pemuda! Siapa diantara kalian mampu atas biaya pernikahan, maka menikahlah! Sesungguhnya menikah itu lebih bisa menjaga kemaluan dan pandangan. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah! Karena sesungguhnya puasa itu sanggup mengendalikan hawa nafsunya." (H.R. Bukhari dan Muslim)Ā 

  1. Mempererat jiwa sosial

Dengan berpuasa umat Islam akan merasakan lapar. Baik si kaya maupun si miskin. Sehingga kesenjangan di antara keduanya menjadi menipis. Dengan begitu rasa persaudaraan dan persamaan semakin tinggi. Diharapkan dengan adanya puasa timbullah rasa cinta, bersatu, dan disiplin.Ā 

  1. Menyehatkan pencernaan

Puasa artinya mengurangi jumlah makanan yang masuk kedalam tubuh. Sehingga makan semakin terkontrol dan tidak berlebihan. Yang diharapkan mampu menjadi obat untuk tubuh. Sebagaimana hadis nabi:

Ā 

Artinya:"Perut adalah tempat penyakit dan panasnya berpuasa adalah pokok dari obat."

  1. Mencerdaskan akal pikiran

Dalam sejarah Islam, para ilmuwan bukanlah orang yang serba kecukupan. Bahkan, seringkali para Ilmuwan Islam kelaparan dan berpuasa. Namun, berkat seringnya perut mereka kosong, menjadikan karya hebat keluar dari buah pikir mendalam mereka. Hal itu sejalan dengan hadits nabi:

: .Ā 

Artinya:"Barang siapa yang perutnya kosong (lapar karena berpuasa) maka, agung lah akal pikirannya dan bersih (hidup) hatinya."

Sahabat Lukman menasehati putranya untuk berpuasa. Dengan ucapan:

.Ā 

Artinya:"Hai Anak laki-lakiku, ketika perut penuh kenyang, maka pikiran tidak Akan reaksi (tertidur) dan binasalah ilmu hikmah dan berat melaksanakan ibadah (berat melaksanakan ibadah.)"

Begitulah sekelumit manfaat dari puasa. Semoga bermanfaat bagi kita semua.Ā 

Wallahu A'lam Bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun