Aku kesal, aku marah dan mungkin aku membenci diriku sendiri. Hingga membuat aku trauma dengan sosok laki - laki. Aku bida terbilang sensitif jika ada laki - laki yang mencoba mendekati, bagiku itu hanyalah sebuah nafsu yang ingin dituangkan di diriku. Aku takut dengan kekerasan, aku takut dengan bentakan hingga semuanya aku akhiri.
Semakin berjalannya waktu, aku semakin tumbuh dewasa menjadi gadis yang cantik dan manja. Hingga aku bertemu dengan seseorang yang mengubah semua pemikiranku. Dia yang membuat aku berani, membuat aku tangguh, membuat aku tahan akan semua badai yang menerpa. Aku temukan dia saat aku berusaha mendewasakan diriku sendiri.
Aku tak menyalahkan keluarga atau orang - orang yang berada di sekitarku. Aku sudah berdamai dengan hari itu. Walaupun lukanya masih membekas di diriku. Aku maafkan....
Terima kasih Nara, kamu harus tumbuh dan belajar dari masa kecil yang penuh dengan luka namun kamu juga harus bangga kemampuanku untuk bisa menjelajahi hidup yang curam ini....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H