Mohon tunggu...
Fatimah Nurul Jannah
Fatimah Nurul Jannah Mohon Tunggu... Penulis - pelajar KULLIYATUL MU'ALIMAT

Hidup memperjuangkan kebangkitan umat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengulik Kasus Kekerasan Santri

23 Desember 2024   19:21 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:34 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam negara kapitalistik keputusan yang diambil selalu berpihak kepada pemilik modal dan kawan-kawanannya. Asas yang digunakan dalam mengambil keputusan selalu untung dan rugi. Negara hanya sebagai regulator dalam pengurusan rakyat, bukannya terlibat langsung dalam pengurusan persoalan rakyat. Meskipun semestinya seluruh persolan masyarakat merupakan tanggungjawab negara.

Solusi Islam : solusi Tuntas

Islam adalah agama yang istimewa nan komprehensif. Oleh karena itu Islam memiliki segudang aturan yang kompleks dan solutif dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Islam mampu mengangkat derajat manusia dengan merubah kepribadiannya yang semula hina menjadi elok nan mulia. Terbukti dalam sejarah ketika rasulllah berhasil mengubah masyarakat jahiliah (yang mempercayai syirik, takhayul, khurafat; gemar berzina, meminum khamr, riba, dan berbagai tindakan keji lainnya) berubah menjadi masyarakat yang memiliki peradaban unggul dan berakhlak mulia. Ini pun dikisahkan dalam buku siroh pada bagian dialog Ja'far bin Abi Thalib kepada raja habasyah "Ja'far berkata: "Wahai paduka  raja, Kami dahulu adalah kaum jahiliah yang menyembah berhala dan memakan bangkai. Kami melakukan perbuatan keji dan memutus silaturahmi. Yang kuat di antara kami akan memangsa yang lemah. Kami hidup terus-menerus seperti itu sampai Allah swt mengutus seorang Rosul kepada kami yang kami kenal nasab, kejujuran, dan amanahnya. Ia mengajak kami ke jalan Alloh, mengesakan dan menyembah-Nya dan meninggalkan berhala yang pernah kami sembah. Rosul ini memerintahkan kami untuk berkata jujur dan menunaikan amanah. Ia juga menyuruh kami untuk menghubungkan silaturahmi, bertetangga dengan baik, menolak perbuatan haram dan pertumpahan darah. Ia juga melarang kami mengerjakan perbuatan keji, memakan harta anak yatim dan menuduh wanita yang terhormat. Rosul juga memerintahkan kami untuk beribadah kepada Allah swt dan agar kami tidak melakukan kesyirikan. Kami juga diperintahkan untuk mendirikan sholat, menunaikan zakat dan berpuasa Ramadhan. Kami beriman kepadanya. Kami mengikuti Rosul tadi dengan apa yang diwahyukan kepadanya. Maka kami menjalankan apa yang halal, dan kami menolak apa yang haram."

Lebih lanjut, Islam memiliki regulasi yang berfungsi sebagai penjamin keamanan masyarakat. Di tingkatan  individu, negara Islam  (Khilafah) akan membina kepribadian individu masyarakat sehingga menjadi sosok yang bertakwa. Sebab, sistem pendidikan negara menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam, juga mengutus para dai ke berbagai penjuru wilayah untuk mengajarkan akidah dan syariat Islam di tengah masyarakat. Ketakwaan menjadi perisai individu melakukan tindakan keji. Pada tataran masyarakat, negara menyejahterakan penduduknya dengan memenuhi kebutuhan dasarnya berupa sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Dengan demikian, dorongan berbuat kriminal akan tercegah. Ini adalah solusi dari segi preventive.

Dari segi kuratif, negara Islam memiliki sanksi hukum yang tegas dan adil. Sehingga menimbulkan efek jera(zawajir) dan menghapus dosa(jawabir) bagi para pelaku kriminal.

Sanksi yang diberikan kepada pelaku kriminal tidak selalu penjara sebagaimana dalam negara sekuler, melainkan disesuaikan dengan jenis kejahatannya. Misalnya, qisas bagi pelaku kriminal yakni dibalas sesuai luka yang ia perbuat. sebagaimana firman Allah swt. 

"Kami telah menetapkan bagi mereka (Bani Israil) di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya (balasan yang sama). Siapa yang melepaskan (hak kisasnya), maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim". ( Q.S AL-MAIDAH ayat 45)

Juga sabda rasulullah saw. Hadits dari  Abdullah Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Masalah pertama yang akan diputuskan antara manusia pada hari kiamat ialah masalah darah." Muttafaq Alaihi.

Sungguh sangat layak apabila persoalan kriminalitas dikembalikan kepada Allah dan rasulnya. Dengan cara mendirikan negara yang berasaskan peraturan dari pencipta manusia. Sehingga tercipta sistem sanksi yang adil dan tegas. Masyarakat pun terjamin keamanannya karena persoalan kriminalitas dapat diselesaikan dengan tuntas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun